Memiliki penyakit bipolar tak membuat Marshanda berkecil hati. Dengan keterbatasannya, ia kerap tampil memberikan motivasi soal kesehatan mental. Penyakit mental yang diderita Marshanda rupanya menurun dari ayahnya.
Sebelum mendapat perawatan, penyakit bipolar ayah Marshanda terbilang cukup parah. Bahkan penampilan ayahnya yang amburadul saat keluar rumah beberapa tahun silam, membuatnya pernah dikira sebagai pengemis.
“Papa itu memang punya bipolar juga, tapi dia tidak mau di treatment. Nggak bisa menerima treatment lah. Parah banget,” ungkap perempuan 30 tahun itu dalam acara Hotman Paris Show.
“Sebenarnya bukan pengemis, sih. Saat itu kebetulan orang dengan mental illness yang tidak di-treatment itu, bisa sampai kayak nggak mau mandi. Secara fisik itu kelihatannya emang bener-bener kayak pengemis. Padahal dia itu lagi jalan aja di depan rumahnya dia, dengan keadaannya seperti itu,” beber Marshanda menceritakan kembali saat sang ayah dikabarkan seperti pengemis di jalanan.
|Baca juga: Alasan Marshanda Tak Berharap Bisa Hidup Bersama Anaknya
Saat ini ayah Marshanda sudah berubah lebih baik dan tinggal di pesantren. Saat umur tujuh tahun, Marshanda harus berpisah dengan ayahnya, karena orangtuanya yang bercerai. Meski kurang kasih sayang seorang ayah, namun pemain sinetron Orang ke Tiga itu begitu menghargai ayahnya.
“Aku ingin mengucapkan terima kasih yang jarang aku lakukan juga ke papa. Karena dia juga punya peranan yang besar dengan ketidakadaan dia. Dengan segala kekurangan yang dia miliki,” beber Marshanda.
Marshanda tak mau merasakan citra buruk sang ayah yang pergi meninggalkannya. Karena ia tahu, ayahnya pun sedang berjuang melawan bipolar.
“Sebagai figur ayah, kita punya ekspektasi abcde. Tapi bukannya dengan sengaja dia jahat, bukan. Tapi karena secara mental dia punya keterbatasan, jadi dia nggak mampu memenuhi kewajiban figur ayah,” terangnya.
|Baca juga: Ini yang Terjadi Jika Marshanda Tak Konsumsi Obatnya
“Kalau misalkan papaku baik-baik aja (tidak mengidap bipolar), mungkin aku nggak akan pelajarin apa yang aku pelajarin sekarang,” lanjutnya.
Kini Marshanda sudah ikhlas dengan ketidakberadaan sang ayah di dekatnya. Ia pun berharap dapat selalu memberikan yang terbaik bagi ayahnya.
“Aku jadi belajar gimana aku let go. Yang tadinya aku berharap, masih kangen, masih suka nyariin, tapi akhirnya lama-lama aku sadar. Bahwa dia bukannya nggak sayang sama gue atau jahat atau laki-laki nggak bener. Tapi karena dia emang nggak mampu dan aku justru kasihan dan sayang sama dia. Pengen membantu,” tutupnya. (*)