It’s weekend time! Inilah saatnya bagi working mom menghabiskan waktu bersama dengan keluarga untuk mengisi tangki cinta yang telah habis. Menjadi ibu sementara kamu juga harus bekerja, pasti sulit ya Mom. Rasanya seperti jungkir balik karena harus bangun paling pagi untuk mengurus rumah tangga, berangkat awal menuju kantor, pulang-pulang masih harus membersamai anak dan suami. Kemampuan ini secara tidak langsung menjadikanmu a superhero!
Menjadi ibu bekerja adalah pilihan dan itu tidak salah. Mungkin kamu kehilangan sebagian besar waktumu untuk anak, hingga melewatkan milestones-nya. Namun, kamu tetap bisa memberikan kasih sayang penuh layaknya ibu rumah tangga alias stay at home mom. Caranya adalah dengan membangun dan memperkuat bonding. Salah satunya mengoptimalkan waktu yang sempit dengan lebih berkualitas. Kapan itu terjadi?
Saat Memberi Makan Anak
| Baca juga: 5 Gaya Parenting Orang Jepang yang Bisa Ditiru untuk Mendidik Anak
Kalau kamu biasa menganggap sepele menyuapi anak, kali ini harus dipikirkan ulang ya, dear working mom. Jadikan momen ini sebagai cara untuk mendekatkan dirimu secara fisik dan emosi kepada anak. Tidak hanya kebutuhan pokok yang terpenuhi, anak kecilmu juga akan merasakan kenyamanan ekstra, bisa berdekatan dan berpelukan denganmu.
Mandi Pagi
Kenapa harus mandi pagi? Karena sore hari dipastikan kamu nggak akan sempat memandikannya (kecuali kalau anak-anak biasa mandi sebelum tidur malam). Maka, pagi hari adalah waktu yang tepat. Kamu bisa bangun lebih awal untuk mempersiapkan keperluan anak, termasuk urusan kebersihannya.
Mandi bisa membuatmu lebih dekat dengan anak. Ini adalah kesempatanmu untuk lebih jauh mengenali anak melalui aroma tubuhnya, berkomunikasi face to face, mengajarinya bentuk benda dan kosakata. Beri ia beberapa mainan saat berendam di bak. Biarkan ia bereksplorasi. Sehingga, rutinitas ini akan selalu diingat dan dinantikannya. Kamu bakal terus dirindukan meskipun waktumu banyak dihabiskan di kantor.
Bacakan Cerita
Capek bekerja dan ingin segera tidur? Tahan dulu ya Mom. Bacakan dulu sebuah cerita untuk anak meskipun ia belum mengerti apa yang sedang kamu bicarakan. Dengan begitu, ia akan merasa terhubung denganmu. Karena, begitu anak mendengar suara ibunya itu akan membuatnya merasa aman.
Sangat bagus bagi perkembangan emosinya juga loh. Terlebih dengan membacakan cerita, anak akan terhindar dari speech delay, kosakata pun bertambah. Nah, kalau nggak punya buku cerita, kamu bisa mengarangnya atau mendeskripsikan lingkungan sekitar anak. (*)