Guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Berkat jasa mereka wawasan kita semakin terbuka dan mampu mengetahui lebih banyak tentang dunia, tetapi guru tidak diberi tanda jasa seperti layaknya orang-orang militer yang turun di medan perang, karena itulah mereka dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Ada cukup banyak guru yang mendedikasikan waktu dan hidupnya untuk mengubah dunia pendidikan. Salah satunya adalah tiga perempuan yang berjasa dalam pendidikan di bawah ini.Siapa saja mereka?
Baca Juga | |
Cara Membimbing Agar Anak Gemar Membaca – Tabloid Nyata Bagaimana cara mulai mendorong agar anak gemar membaca? Berikut akan beberapa tips … [Read More] |
1. Anne Sullivan
Mungkin nama Helen Keller lebih dikenal oleh para pembaca, terutama pembaca yang lahir tahun 90-an dengan dikelilingi oleh buku anak-anak berseri. Namun tentunya, Helen Keller yang melegenda juga memiliki seorang guru, dan guru ini bernama Anne Sullivan. Dikatakan oleh penulis Mark Twain, Anne Sullivan adalah seorang miracle worker atau pembawa keajaiban. Seperti apa kisahnya?
Baca Juga | |
Perempuan Muda Inspiratif yang Berusia di Bawah 30 Tahun Pengalaman hidup mereka mungkin di bawah orang dewasa di sekitarnya, namun lima … [Read More] |
Pemilik nama panjang Johanna Mansfield Sullivan Macy ini adalah seseorang yang sempat terserang trachoma, penyakit mata menular yang membuat mata kirinya buta ketika ia masih berusia lima tahun. Namun kebutaan ini tidak membuatnya putus asa, Sullivan kemudian dibawa oleh seseorang ke sekolah untuk orang buta pada tahun 1880.
Ketika bersekolah di Perkins School for the Blind di Boston, Sullivan menjalani beberapa operasi yang membuat penglihatannya jauh membaik. Dirinya pun tidak lelah untuk belajar, bersama dengan sahabatnya Laura Bridgman yang merupakan orang buta dan tuli pertama yang menjadi orang berkebutuhan khusus di Perkins.
Pada tahun 1886, Sullivan lulus pada umur 20 dan menjadi lulusan terbaik dari Perkins. Di kelulusannya, ia memberikan sebuah pidato yang menginspirasi:
“Teman-teman semua, tugas mengharuskan kita untuk pergi ke kehidupan yang aktif. Mari kita pergi dengan bahagia, dengan penuh harap dan penuh keikhlasan serta membuat diri kita menemukan hal yang kita inginkan. Ketika kita sudah menemukannya, kita harus melakukannya dengan penuh niat dan rasa ikhlas.”
Dirinya menemani Keller hingga akhir hayat, menjadi seorang guru yang sangat berpengaruh kepada perempuan legendaris tersebut. Keterbatasan tidak membuat Sullivan lantas putus asa, dirinya terus berusaha untuk belajar.
2. Maria Montessori
Lahir di Itali pada tahun 1870, Maria Montessori adalah seorang gadis yang menonjol sejak kecil. Satu-satunya murid wanita dalam sekolah khusus laki-laki, Maria unggul dalam sekolahnya dan pada akhirnya meraih gelar yang menjadikannya salah satu dokter wanita pertama di negara kelahirannya.
Sejak dini, dirinya memang tertarik kepada dunia pendidikan hingga akhirnya ia mendirikan sekolah di Roma yang bernama Casa del Bambini yang berarti rumah anak-anak. Casa del Bambini menjadi tempat di mana ia mulai mempraktikkan teori-teori pendidikannya.
Teorinya yang paling utama menekankan bahwa anak-anak pada dasarnya mengajari diri mereka sendiri. Baginya, tugas utama guru adalah menciptakan lingkungan yang layak untuk belajar dan memicu anak-anak untuk tumbuh dan berkembang secara alami. Dengan sistemnya yang mandiri banyak anak –bahkan anak-anak yang berasal dari daerah kasar–berkembang pesat di bawah sistemnya.
Baca Juga | |
Perempuan Muda Inspiratif Indonesia di Bawah 35 Tahun Memiliki usia muda bukan berarti tidak mampu mencetak prestasi, empat perempuan muda … [Read More] |
Metode Montessori semakin sukses dan berkembang luas di Itali, dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Montessori pun lalu mengembangkan bahan-bahan ajar tambahan untuk mendukung sistem discovery learning yang telah dia ciptakan.
Montessori mendedikasikan hidupnya untuk mengembangkan metode tersebut. Dirinya pun dikenal sebagai seorang penceramah dan pelatih guru. Ketika ia meninggal pada usia 81 di tahun 1952, ia telah menerima nominasi untuk nobel perdamaian sebanyak tiga kali.
3. Emma Willard
Ada suatu masa di mana dunia pendidikan tinggi dianggap hanya sebagai wilayah laki-laki saja. Wanita muda diizinkan untuk mendapatkan pendidikan, tetapi sering kali mereka lebih mendapatkan pelajaran yang berhubungan dengan ekonomi rumah tangga dan bagaimana menjaga tingkah laku, dibandingkan ilmu-ilmu seperti matematika, ilmu alam, atau pelajaran yang lain. Semua hal ini berubah berkat seorang guru bernama Emma Hart Willard.
Lahir di Connecticut tahun 1787, Emma telah menunjukkan kecerdasannya semenjak ia masih kecil. Ayahnya mendorongnya masuk sekolah formal dan ketika Emma berusia 17 tahun dan ia berhasil membuktikan bahwa ia bisa menjadi perempuan yang cerdas dan memimpin di bidangnya pada saat itu.
Baca Juga | |
Istri Steve Jobs Dinobatkan Jadi Perempuan Terkaya di Dunia Teknologi Dinobatkan sebagai orang terkaya no.40 di dunia oleh Forbes, Istri Steve Jobs … [Read More] |
Emma kemudian pindah ke Vermont dan dia mendapat pekerjaan sebagai kepala sekolah. Sayangnya, dia tidak puas dengan kurikulum yang diajarkan, dan pada akhirnya membuat kurikulumnya sendiri. Ia mengajar wanita muda di akademinya dengan ilmu sejarah dan ilmu alam. Hal ini ternyata membuahkan sukses hingga akhirnya ia mencari dana untuk mendanai sekolahnya sendiri.
Berkat keinginannya yang berapi-api, akhirnya kota Troy yang berada di New York mengabulkannya. Di kota tersebut, dirinya mendirikan Troy Female Seminary, sebuah institusi pendidikan tinggi untuk wanita yang pertama di Amerika pada tahun 1821.
Sekolah ini akhirnya menjadi titik awal bagi perkembangan perempuan dalam dunia pendidikan tinggi. Banyak perempuan sukses yang tercetak dari sekolah tersebut sehingga akhirnya tidak sedikit orang tua yang mengirimkan anaknya untuk bersekolah di sana. Kini, sekolah itu diberi nama Emma Willard School.
Para wanita di atas telah membuka jalan bagi tersedianya akses dan kesempatan yang lebih luas bagi wanita saat ini untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Perlahan tapi pasti, apa yang mereka lakukan telah mengubah dunia pendidikan pada masa kini.