Beda Novel, Beda Serial TV 13 Reasons Why

Foto: Net

0
1270
13 Reasons Why
Foto: Net

Serial televisi 13 Reasons Why bisa dikatakan cukup tenar akhir-akhir ini. Bertemakan isu sosial tentang penindasan dan dampaknya, acara yang diproduseri oleh Selena Gomez ini memiliki rating yang tinggi dari awal hingga akhir. Tetapi tentunya kesuksesan serial ini tidak hanya karena kerja keras Selena, tetapi juga karena kepiawaian Jay Asher dalam menorehkan kalimat demi kalimat dalam novel berjudul sama.

Ya, 13 Reasons Why adalah sebuah serial televisi yang diadaptasi dari buku untuk kalangan young-adult yang sempat menjadi hits pada tahun 2007. Bercerita tentang kisah hidup seorang perempuan muda bernama Hannah Baker yang memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Secara khusus, Selena Gomez merasa berempati kepada sosok karakter Hannah Baker tersebut. Sebelumnya, perempuan yang menjalin hubungan mesra dengan The Weeknd ini memang pernah menjalani pengobatan terkait panic attack, kegelisahan yang akut (anxiety), dan depresi. Dalam membuat serial ini, dirinya pun terjun langsung bersama orang-orang yang mengalami gejala seperti Hannah.

Kepada Popsugar ia berkata, ”Sebenarnya aku mengalami kesulitan saat memulai produksi. Aku sempat pergi selama 90 hari dan bertemu dengan banyak orang yang mengalami isu-isu seperti yang digambarkan oleh karakter tersebut”.

Baca juga: Cerita Selena Gomez Jadi Eksekutif Produser

Di dalam serial 13 Reasons Why, Hannah Baker menjelaskan 13 alasan kenapa ia sampai bunuh diri dalam 13 rekaman suara. Seperti serial televisi adaptasi lainnya, 13 Reasons Why pun memiliki perbedaan dari novelnya yang cukup mengubah plot utama. Apa saja hal tersebut?

Spoiler Warning!

Plot

Dua-duanya membahas Hannah lewat sudut pandang Clay Jensen. Namun perbedaan terlihat pada plot cerita. Di serial televisi, Clay mendengarkan rekaman sepanjang episode. Orangtua Clay banyak muncul sebagai karakter yang peduli dengan anaknya setelah ada insiden bunuh diri. Adapun latar belakang teman-teman Clay dan Hannah juga banyak dikupas. Salah satu yang menarik adalah kisah Alex yang menggantung di akhir episode. Padahal, Alex bukan karakter dominan di dalam novel.

13 Reasons Why

Cara mengakhiri hidup

Demi dramatisasi, di serial televisi, Hannah harus mengakhiri hidupnya. Cara meninggal Hannah adalah dengan menyayat nadi di kamar mandi, berbeda dengan di novel ketika Hannah memutuskan untuk minum banyak obat-obatan sekaligus.

Akhir kisah Hannah

Perbedaan yang terakhir adalah akhir dari kisah Hannah. Di serial televisi, Hannah meninggal di kamar mandi dengan pergelangan tangan yang teriris. Tragisnya, tidak ada yang menyelamatkannya. Dalam buku dijelaskan bahwa Hannah selamat dari percobaan bunuh dirinya, meskipun ia menelan banyak obat sekaligus karena kemudian ia ditemukan oleh orangtuanya.

13 Reasons Why

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here