Percakapan Terakhir Mahasiswi UINSA yang Tewas Kesetrum dengan Ibunya

0
550
Mahasiswi UINSA Tewas Kesetrum

Banjir yang menggenangi beberapa titik di kota Surabaya pada Jumat (24/11) lalu menelan korban jiwa. Zakiyatus Shawa (19), mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), tewas ke setrum di rumah kontrakannya yang terdampak banjir.

Sujani (50) dan Yayuk Maslakah (46), orangtua korban sudah mengikhlaskan kepergian putri bungsunya tersebut. ”Saya ikhlas Allah memanggil anak saya dengan cara ini,” ucap Yayuk lirih saat Nyata bertandang ke rumah duka di Dusun Silir, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (27/11) siang.

Zakiyatus Shawa (kedua dari kanan) bersama teman-temannya saat kuliah di UINSA. Foto: DokPri

Yayuk masih ingat saat terakhir kali bertemu putrinya pada Minggu (19/11) lalu. ”Dia pulang hanya sehari. Sebelum balik ke Surabaya, dia minta dibelikan tahu Kediri (makanan khas kota Kediri, red). Dia bilang, teman-temannya ingin makan tahu Kediri. Dia juga minta dibawain soto. Malah dia bilang gini, ’kalau ibu nggak bawain aku soto nanti nyesel lo,” terangnya sambil menirukan perkataan putrinya.

Yayuk pun memenuhi permintaan putrinya sebelum ke Surabaya dan kembali ke kontrakannya yang baru empat bulan ditinggali. ”Bisanya anaknya itu kalau mau balik ke Surabaya dibawain apa-apa selalu nggak mau.”

Di rumah kontrakan yang punya empat kamar itu ia tinggal bersama delapan temannya. Setiap kamar ditempati 2-3 orang. Sementara Zakiya tinggal sekamar dengan temannya yang berasal dari Mojokerto, Jawa Timur yang saat kejadian naas itu sedang pulang kampung.

Kondisi kontrakan Zakiya beberapa jam setelah kejadian. Foto: Bayu/Tabloid Nyata

Jumat siang itu hujan mengguyur Surabaya cukup deras, hingga menyebabkan banjir di beberapa titik kota, termasuk yang terparah di Kawasan Wonocolo. Tak terkecuali tempat kos Zakiya yang berlokasi di Wonocolo Gang 3, Nomor 27, Surabaya.

Ketika air mulai masuk kamarnya, Zakiya pun berusaha menyelamatkan barang-barang nya supaya tak basah. Ia juga berusaha mengepel lantai kamarnya. Namun usahanya tersebut sia-sia, karena air tak henti-hentinya terus masuk ke kamarnya.

Baca juga: Beginilah Momen Banjir Dalam Bidikan Lensa

”Cerita dari teman kos korban, kemungkinan usai mengepel lantai kamar, tangan dan kaki Zakiya yang masih basah mencoba mencabut charger laptopnya, saat itulah dia kesetrum,” ujar Ketua RW 4 Kelurahan Jemur Wonosari, M M Hidayat.

Semantara itu, Ketua RT 3 RW 4 Kelurahan Jemur Wonosari, Heriyanto Idrus mengungkapkan, saat ditemukan korban masih dalam keadaan memegang charger laptopnya yang masih tertancap di stop kontak. Saat menolong, ia menggunakan handuk kering untuk melepas charger yang di pegang Zakiya.

”Korban saat itu sudah tidak sadar dekat pintu. Tidak ada yang tahu pula berapa lama dia sudah tidak sadarkan diri, karena tidak ada suara teriakan dari korban,” ungkap Heriyanto.

Sujani (50), sang ayah di makam putri bungsunya. Foto: Bayu/Tabloid Nyata

Kejadian tersebut memang sangat tragis dan tidak terduga. Lebih ironisnya lagi, sang ibu sempat berbicara satu jam sebelumnya. ”Saya nggak tahu jam persisnya, sekitar jam 12-an. Awalnya, saya yang telephone dia. Itupun nggak sengaja, nomornya kepencet. Padahal handphone saya waktu itu posisinya aktif tapi terkunci. Tapi nggak dia angkat.”

Tak lama kemudian, Zakiya balik menelepon ibunya. ”Dia tanya, ’ada apa bu?’. Saya jawab,’nggak apa-apa’. Saya juga sempat menanyakan kabarnya. Dia bilang, ’sehat’. Cuma sebentar saja telepon, karena waktu itu saya mau mandi,” ingatnya.

Baca juga: Pesan Terakhir Bripda Imam Gilang Adinata pada Orang Tuanya

Kemudian Yayuk mendapat telepon dari salah seorang perawat Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya. Perawat itu mengabarkan jika Zakiyah dalam perawatan karena kesetrum. Mendapat kabar itu, Yayuk kaget bukan kepalang dan hendak langsung ke rumah sakit tempat putrinya dirawat.

Sekitar 10 menit kemudian, saat ganti baju dan mempersiapkan kendaraan, Yayuk kembali mendapatkan telepon dari pihak rumah sakit. ”Orang yang menelepon saya mencoba menguatkan, ’ibu yang tabah, semua kehendak Allah’. Saya langsung teriak, karena saya sudah yakin anak saya meninggal. Ternyata benar anak saya meninggal,” ujar ibu dari dua anak itu. *bas/dro/fel

Selain itu, baca juga info-info terbaru selebriti Indonesia lainnya di Tabloid Nyata edisi 2422 terbit tanggal 2 Desember 2017.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here