Princess Mako dari Jepang tengah jadi sorotan. Apalagi setelah resmi menikah dengan pria yang bukan dari kalangan bangsawan, bernama Kei Komuro.
Meski banyak yang mendukung pernikahan itu, namun tak sedikit yang menyayangkan keputusan Mako. Sebab dengan menikahi ‘orang biasa’, ia harus menanggalkan gelar kebangsawannya.
Setelah menikah, Mako juga juga tidak lagi tinggal di istana. Ia memilih pergi ke New York, Amerika Serikat dan menetap di sana bersama suaminya.
Kepindahan Princess Mako dan Kei ke New York bukan tanpa alasan. Kei Komuro yang lulusan Fordham School of Law dan telah bekerja di firma hukum Lowenstein Sandler LLP membuat keduanya memilih tinggal di kota tersebut. Begitu juga dengan Mako yang rencananya akan mencari pekerjaan, meski Kei berjanji akan mencukupi keluarganya.
“Aku ingin membuat kehidupan keluarga yang nyaman dengan Mako. Di saat bersamaan aku ingin sebisa mungkin mendukungnya (secara finansial). Baik susah maupun senang, aku ingin berada di sampingnya, dan menjadi kehadiran yang berarti,” kata Kei.
Banyak yang menyamakan kisah Mako dan Kei dengan Meghan Markle dan Pangeran Harry. Tentang hal ini Putri, Mako memilih tak mengomentarinya secara khusus.
|Baca Juga: Menikah dengan Rakyat Jelata, Kisah Cinta Putri Mako Penuh Kontroversi
Meski begitu, ia dengan tegas mengatakan bukan pasangan yang suka berbagi kisah tentang kehidupan pribadinya.
“Aku ingin menahan diri dari menjawab pertanyaan apapun tentang masa depan kehidupan pribadiku. Aku tidak ingin melakukan wawancara tentang ini. Apa yang aku inginkan adalah menjalani hidup tenang di lingkungan baru,” tuturnya, dikutip dari The News, Jumat (29/10) lalu.
Pernyataan itu sepertinya telah menjawab bahwa Mako tak seperti Meghan dan Harry. Seperti diketahui, Pangeran Harry dan Meghan Harry memilih meninggalkan kerajaan Inggris dan memilih hidup di AS. Keduanya juga sangat ’royal’ berbagi informasi tentang kehidupan pribadi mereka.
Bahkan secara eksklusif, Harry dan Meghan hadir di acara Oprah Winfrey dan berbagi cerita tentang kehidupan pribadi, bahkan membeberkan beberapa rahasia istana.
Sementara itu, setelah keluar dari istana kekaisaran Jepang, Putri Mako tak hanya menanggalkan gelar kebangsawannya, tapi juga menolak santunan sebesar Rp 19,5 miliaran karena menikahi orang biasa.
“Kami akan mulai hidup baru. Aku yakin kami akan menghadapi berbagai rintangan tapi seperti yang telah kami lalui sampai sekarang, aku ingin lanjut bersanding dengan Kei dan berjalan bersama berdampingan dengannya,” kata Mako.
“Kesetiaan kami adalah pada satu sama lain berkat kasih sayang kami pada satu sama lain dan berkat hadirnya orang-orang yang mendukung kami. Ada banyak orang mengerti sulitnya hidup selagi melindungi hati kami. Aku harap kami bisa menciptakan lingkungan di mana semua bisa hidup dan mendukung perasaan masing-masing,” lanjutnya. *bbs/amy
