Produk Susu dan Makanan Bayi Tak Boleh Ada Kandungan Gula Tambahan

Produk untuk bayi tidak boleh memiliki kandungan gula tambahan. Foto: Dok. Freepik
Produk untuk bayi tidak boleh memiliki kandungan gula tambahan. Foto: Dok. Freepik

Beberapa produk susu formula hingga makanan bayi yang beredar di pasaran ternyata mengandung kandungan gula tambahan.

Padahal menurut ketentuan dari World Health Organization atau WHO, untuk produk bayi seperti susu formula dan makanan tidak diperbolehkan mengandung gula tambahan selain gula yang terkandung alami dalam bahan bakunya.

Meski sering disepelekan, tetapi kandungan gula berlebih pada produk bayi akan menimbulkan masalah pada anak seperti obesitas bahkan dapat memicu penyakit jantung. Selain itu, jika anak terbiasa mengonsumsi makanan manis sejak dini, hal tersebut dapat menyebabkan ketergantungan hingga dewasa.

| Baca Juga: 5 Anjing Penyelamat di Ekuador Dipensiunkan

Sejak tahun 2019, WHO telah menggaungkan agenda free sugars atau bebas gula pada pelaku industri yang memproduksi makanan anak usia 6 hingga 36 bulan.

Jika dibandingkan dengan negara Eropa, beberapa produk bayi di Indonesia seperti susu formula ternyata masih banyak yang mengandung gula tambahan.

Berbagai organisasi anak dan ibu di Indonesia kemudian mendorong pemerintah untuk memperhatikan produk bayi di Indonesia yang masih mengandung banyak gula tambahan.

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) misalnya, mereka mulai mengirim surat kepada pemerintah untuk mendorong pembuatan aturan terkait kebijakan penambahan gula dalam produk bayi.

| Baca Juga: Obsesi Kecantikan, Para Wanita di China Ingin Bentuk Telinga Peri

Dhora Elvira, Policy and Advocacy Advisor PIC Indonesia, juga mengungkapkan jika di Eropa, produk bayi seperti susu formula tidak memiliki kandungan gula tambahan. Hal ini ia akui menjadi sebuah perbedaan kentara antara negara maju dengan negara berkembang termasuk Indonesia.

Pemerintah di negara maju dinilai memiliki kebijakan ketat yang mengatur kandungan gula pada produk bayi. Sehingga tak ada yang produsen yang berani menambahkan gula dalam produk mereka. 

Sedangkan di negara berkembang, kebijakan yang lemah membuat para produsen produk bayi bebas membuat produk dengan tambahan gula.

Sehingga bagi para orang tua sangat dianjurkan untuk memperhatikan kandungan gula dari setiap produk bayi yang akan dikonsumsi oleh anak demi menghindari kemungkinan buruk yang akan berpengaruh bagi kesehatan. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here