Serunya Memasak Thai Milk Bun dan Cake Pop Bareng Chef Muda

0
23
Para peserta Nyata Academy siap belajar memasak Thai Milk Bun, Cake Pop dan Rainbow Pudding bersama Chef Anthony dan Chef Valent. (Foto: Ikhsan/Nyata)
Para peserta Nyata Academy siap belajar memasak Thai Milk Bun, Cake Pop dan Rainbow Pudding bersama Chef Anthony dan Chef Valent. (Foto: Ikhsan/Nyata)

Kantor Nyata di kawasan Jalan Raya Darmo Surabaya tampak ramai dengan keseruan sejumlah ibu dan anaknya, Sabtu (18/5/2024) lalu. Mereka belajar memasak Thai Milk Bun hingga Rainbow Pudding bersama chef muda berbakat, Chef Anthony dan Chef Valent.

Kegiatan ini merupakan Nyata Academy yang bertajuk ‘Mom Kids Fun Cooking Course’. Antusias terlihat jelas ketika para ibu membuat Thai Milk Bun dengan mengukuti arahan Anthony Clarius Suhana atau Chef Anthon. Sementara anaknya belajar membuat cake pop dan rainbow pudding bersama Chef Valent.

Thai Milk Bun sendiri belakangan menjadi makanan manis yang lagi naik daun di Indonesia. Sekilas makanan tersebut tampak seperti roti sobek pada umumnya. Hanya saja tampilan rotinya diberi taburan bubuk putih di atasnya sehingga terlihat seperti salju.

Lantaran disukai, Ini yang membuat Thai Milk Bun diajarkan pada acara pelatihan tersebut. Sementara cake pop dan rainbow pudding diajarkan karena familiar dengan anak-anak.

“Thai Milk Bun ini dia lagi viral banget untuk orang-orang muda seperti umur – umur saya. Mungkin karena pengembangan makanan baru ya jadi baru masuk ke indonesia,” kata Chef Anthon.

| Baca Juga: Pamer Kemampuan Memasak, Raline Shah Sukses Bikin Kaget

Acara berlangsung seru, Chef Anthon terlebih dahulu mempraktekkan cara membuat Thai Milk Bun. Di mana ada 12 langkah dalam membuat jajanan asal Thailand ini.

“Karena untuk buat roti ini kan step-nya banyak. Saya harus menyampaikan ke ibu-ibu, ini ada dua belas step dalam pembuatan roti. Kalau kita sudah kuat di situ dua belas step pembuatan roti semuanya pasti gampang semuanya pasti bisa karena step-nya sama,” kata pria asal Kecamatan Tenggilis Surabaya itu.

“Step pertama menimbang kemudian nanti mencampur bahan-bahannya terus habis itu diulen sampai kalis, setelah kalis diresting 15 menit kemudian diulen lagi sebentar habis itu baru di-porsion. Juga ditimbangin sesuai dengan instruksinya berapa gram, habis itu di-resting kembali 15 menit lagi kemudian kita ulen lagi seperti bentuk yang kita inginkan,” sambung pria berusia 25 tahun ini.

Para peserta ibu-ibu itu tampak sangat antusias, mereka memperhatikan langkah demi langkah bagaimana cara membuat jajanan itu. Tampak sesekali mereka bertanya kepada Chef Anthon.

Meitika, salah satu peserta mengaku senang bisa mengikuti pelatihan masak ini, sebab ibu asal Kenjeran Surabaya ini mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Terlebih dirinya dan sang anak suka membuat olahan kue.

“Chef-nya telaten ngajarinnya, jadi tidak ada kesulitan kita ngikutin,” katanya.

| Baca Juga: Aksi Kocak Soimah Memasak Ini Otomatis Buatmu Terbahak

Senada dengan Meitika, Lia Juniarti juga mengaku mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Ibu dari Namerai Deska ini pun menceritakan alasan dirinya mengikuti acara ini.

“Biar bisa bikin roti yang lagi viral. Jadi saya bisa tau cara bikinnya mulai proses dari awa sampai akhir sampai bahan itu jadi seperti apa yang kita mau,” ungkap wanita asal Surabaya Timur ini.

Sementara tampak di sudut lain, Chef Valent juga melakukan hal yang sama. Dia terlebih dahulu mempraktekkan cara membuat Fantasy Cake dan Pudding kepada peserta anak-anak.

Dia sekaligus membantu para peserta saat anak-anak itu kesulitan dalam membuat jajanan yang diajarkannya.

“Gapapa ini dituang aja. Segini ya,” tutur Chef Valent saat menuntun mereka membuat rainbow pudding.

| Baca Juga: Cara Memasak Pasta yang Salah Ini Sering Dilakukan Olehmu, Lho!

Mengerti dengan penjelasan Chef Valent, salah satu peserta dengan sigap mengikuti arahan Chef Valent. Hal yang sama juga diikuti perserta lainnya.

Salah satu peserta, Neena, mengaku cukup senang saat mengikuti kursus memasak ini. Namun diakuinya cukup kesulitan, terlebih saat membuat pop cake.

“Bikin pop cake susah pas buletinnya,” ungkap anak berusia 8 tahun ini.

Sama halnya denga Syainela, anak berusia 9 tahun ini mengaku cukup kesulitan. Namun disisi lain ia menikmati keseruan acara tersebut.

“Seru. Mungkin sedikit susah di cake pop pas yang buletin,” ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here