Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti ilmu sosial Harvard menunjukkan bahwa alien bisa jadi telah hidup di Bumi untuk sementara waktu. Dalam makalah penelitian itu, menunjukkan bahwa bentuk kehidupan dari dunia lain dapat hidup di bawah tanah di Bumi atau di dalam bulan, dan bahwa UFO dan fenomena anomali tak dikenal lainnya (UAP) mungkin menjadi bukti bahwa mereka berkeliling di dunia.
Dilansir dari Newsweek, studi ini memberikan penjelasan yang tidak konvensional terkait UAP. Penulis makalah ini berasal dari Program Berkembang Manusia Universitas Harvard, yang meneliti faktor-faktor yang berkontribusi pada kesejahteraan dan perkembangan manusia.
Namun, beberapa hari yang lalu, makalah ini telah dihapus dari ResearchGate sejak media mulai beramai-ramai membahas artikel ini. Meski begitu, makalah penelitian tersebut masih dapat diakses menggunakan Internet Archive.
UAP merupakan objek atau fenomena apa pun yang tidak dapat segera diidentifikasi atau dijelaskan oleh sumber buatan manusia atau alami yang diketahui. Biasanya penampakan ini disebut UFO.
| BACA JUGA : Joko Anwar Pernah Lihat UFO, Jadi Inspirasi Series Terbarunya di Netflix
Penulis makalah menjelaskan, bahwa “A” dalam akronim UAP mewakili “anomali” dalam studi mereka, bukan air (udara) seperti yang biasa dipakai. Itu karena beberapa UAP tidak hanya mengudara tetapi juga dianggap dapat melakukan perjalanan di bawah air.
UAP telah dilaporkan dalam berbagai bentuk, termasuk bola, cakram, segitiga, dan bentuk lainnya, mulai dari ukuran bola kecil hingga kerajinan besar. Banyak yang menunjukkan pola penerbangan dan manuver yang menentang aerodinamika konvensional, seperti perubahan arah yang tiba-tiba, kecepatan tinggi, dan kemampuan untuk melayang tanpa sistem propulsi yang jelas.
Tahun lalu, veteran angkatan udara AS David Grusch membuat kehebohan di media setelah mengatakan bahwa program militer rahasia AS telah menemukan puing-puing beberapa pesawat udara tak dikenal yang sepenuhnya utuh, yang beberapa di antaranya berisi pilot non-manusia yang mati.
Laporan tahun 2023 dari Kantor Direktur Intelijen Nasional AS menemukan bahwa ada 510 penampakan UAP pada tahun 2022, lebih tinggi dari 366 yang terlihat pada tahun 2021. Dari jumlah tersebut, 171 dianggap telah menunjukkan karakteristik penerbangan atau kemampuan kinerja yang tidak biasa, dan memerlukan analisis lebih lanjut.
| BACA JUGA : Heroik, WNI Ini Lindungi Nenek di Tengah Gempa Taiwan
“Hipotesis untuk fenomena seperti itu cenderung jatuh ke dalam dua kelas: penjelasan terestrial konvensional (misalnya, teknologi buatan manusia), atau penjelasan luar angkasa (yaitu, peradaban maju dari tempat lain di kosmos),” tulis para peneliti Harvard dalam makalah baru.
“Namun, ada juga hipotesis kelas minoritas ketiga: penjelasan terestrial yang tidak konvensional, di luar pandangan konsensus alam semesta yang berlaku,” tulis mereka.
“Ini adalah hipotesis ultraterrestrial, yang mencakup sebagai subset hipotesis ‘cryptoterrestrial’, yaitu gagasan bahwa UAP dapat mencerminkan aktivitas makhluk cerdas yang tersembunyi secara sembunyi di Bumi (misalnya, di bawah tanah), dan/atau lingkungannya yang dekat (misalnya, bulan), dan/atau bahkan berjalan di antara kita (misalnya, lewat sebagai manusia).”
Dalam makalah tersebut, para peneliti membahas empat teori tentang bagaimana alien mungkin hidup bersama kita, yang pertama—teori cryptoterrestrials manusia—menunjukkan bahwa mungkin ada peradaban manusia kuno yang jauh lebih maju secara teknologi daripada kita sendiri yang entah bagaimana bertahan secara rahasia.
| BACA JUGA : Angelina Jolie Ngaku Berasal dari Keluarga Alien
Teori kedua adalah bahwa ada peradaban non-manusia berteknologi maju yang berevolusi di Bumi secara rahasia, diciptakan oleh hominid seperti kera atau beberapa dinosaurus cerdas yang tidak diketahui.
Yang ketiga menunjukkan bahwa ada alien atau manusia dari masa depan yang hidup di Bumi secara rahasia. Teori keempat menunjukkan ada cryptoterrestrial ajaib yang mirip dengan malaikat di bumi, yang para peneliti sebut semacam makhluk seperti peri.
“Kelemahan utama dari [teori akhir], sebaliknya, adalah keanehannya, terutama bagi pembaca yang disekolahkan untuk membatasi diri mereka pada mode penjelasan dalam batas-batas, katakanlah, model standar fisika,” tulis para peneliti di makalah.
“Sementara kepercayaan pada makhluk luar angkasa dapat dipertahankan, kepercayaan pada (sesuatu seperti) peri bukanlah pilihan langsung bagi banyak ilmuwan.
| BACA JUGA : Potret Gedung-gedung Ambruk Akibat Gempa Dahsyat di Taiwan
Namun, mayoritas ahli di bidang ini tidak percaya bahwa UFO atau UAP adalah bukti aktivitas luar angkasa. Seperti misalnya Jonti Horner, seorang profesor astrofisika di Universitas Queensland Selatan, Australia.
“Saya pikir sangat, sangat tidak mungkin bahwa peradaban lain bisa hidup di Bumi atau Bulan tanpa terdeteksi sepanjang waktu, saya hanya tidak berpikir itu terdengar layak. Sejujurnya, saya pikir UAP akan berakhir dengan penjelasan yang menarik tetapi alami, itu adalah sesuatu yang telah saya lihat berkali-kali dalam hidup saya,” kata Jonti Horner, dikutip dari Newsweek.
“Itu masih sangat menarik, karena itu berarti kita masih memiliki lebih banyak untuk dipelajari tentang Bumi dan kosmos, yang, sejujurnya, adalah bagian inti dari menjadi seorang ilmuwan. Selalu ada rahasia lain untuk diungkap,” imbuhnya. (*)
