Aksi pembegalan bisa menimpa siapa pun. Tak hanya masyarakat biasa, kalangan artis juga tak luput jadi sasaran tindak kriminal. Pengalaman itu pernah dialami Ananda Omesh.
Aktor dan presenter tersebut pernah menjadi sasaran begal saat masih duduk di bangku kuliah. Kejadian itu menimpanya saat mencari makan dini hari di daerah Dago, Bandung. Beruntung, Omesh bisa selamat.
“Dari kanan nendang satu orang, saya jatuh, ada banyak motor bawa parang, bawa pecahan botol. Kunci motor saya diambil, saya dipegangin. Waktu itu zaman kenceng-kencengnya geng motor,” kata Omesh saat menjadi bintang tamu di acara salah satu stasiun TV pada Selasa (14/1/2025).
| Baca Juga : Ananda Omesh Bolak-balik Berobat ke Singapura, Sakit Apa?
Omesh bisa selamat lantaran berhasil mengelabuhi gerombolan geng motor tersebut yang saat itu tengah mabuk.
“Dari dulu emang anak teater, saya mikir, ini orang-orang bau alkohol, ini antara orang yang konyol, maaf, sama ada yang mungkin agak bodoh. Kalian mau bunuh gue? Bunuh sekarang, enggak apa-apa, tapi inget lo semua gue tandain. Lo enggak tahu gue siapa,” ancamnya kepada kelompok tersebut.
Omesh melanjutkan sandiwaranya dengan menyebut nama dan klub motor terkenal yang disegani di Bandung.
| Baca Juga : Ananda Omesh: Hikmahnya, Aku Semakin Cinta Istri
“Gue adiknya kang Bambang. Ada yang nyeletuk, ‘bener-bener, bener adiknya kang Bambang,’ sambil mabuk.” sambungnya.
Takut dengan ancaman Omesh, geng motor tersebut langsung melepaskan suami Dian Ayu Lestari itu.
Setelah dilepaskan, Omesh yang masih gemetar di pinggir jalan, menghubungi salah satu teman untuk meminta bantuan.
| Baca Juga : Omesh Sulap Mobil Mercedes Jadi Ambulans
“Emang lo adiknya?’ Bukan. ‘Lo kenal Bambang?’ Enggak. ‘Lo tahu di Brotherhood ada kang Bambang?’ Enggak tahu, gue asal ngomong aja,” kenang Omesh saat menceritakan pada temannya.
“Terus kenapa ngomong Bambang? Bambang kan biasanya orang Jawa, kenapa enggak Asep, kang Dinding, kang Atang?’ Enggak tahu, gue udah gemeter,” ucap Omesh menirukan pertanyaan teman yang saat itu menolongnya. (*)