Bebuah kapal nelayan yang membawa sembilan orang awak, terbalik di perairan lepas pantai barat daya Korea Selatan, pada Kamis (14/6). Kejadian tersebut membuat kapten kapal yang merupakan warga Negara Korea Selatan tewas dan dua awak Warga Negara Indonesia (WNI) dinyatakan hilang.
Dilansir dari The Korea Times, dalam keterangan Penjaga Pantai (Coast Guard), kapal pukat ikan belut seberat 33 ton itu terbalik sekitar pukuol 3.18 pagi waktu setempat. Hal itu terjadi tepatnya di perairan sekitar 18 km timur laut Pulau Gageo di lepas pantai Mokpo, sebuah kota pelabuhan di Provinsi Jeola Selatan.
Menurut laporan media Korea, enam awak kapal berhasil diselamatkan oleh perahu nelayan yang sedang berada di dekat kapal. Tapi kapten kapal ditemukan telah dalam kondisi meninggal dunia.
| BACA JUGA : Tragis! Koki Kapal Ini Terjebak di Dasar Laut Selama 3 Hari
“Para Penjaga Pantai kini masih mencari para pelaut yang hilang. Mereka bekerja sama dengan Angkatan Laut dan Nelayan. Selain itu, beberapa kapal, pesawat terbang, serta perahu nelayan juga telah dikerahkan dalam upaya penyelamatan,” tulis The Korea Times dalam artikelnya, Kamis (14/6).
Berdasarkan keterangan yang didapat dari para penyintas kapal pukat yang terbalik tersebut, Penjaga Pantai menduga bahwa telah terjadi tabrakan dengan kapal nelayan lain. Sehingga menyebabkan kecelakaan hingga kapal terbalik.
Seluruh awak kapal lain yang terlibat dalam dugaan tabrakan tersebut telah diinterograsi. Sementara Penjaga Pantai akan terus menyelidiki insiden itu.
| BACA JUGA : Fakta Ambruknya Jembatan Baltimore Usai Ditabrak Kapal Kargo
Beberapa bulan yang lalu, peristiwa serupa yang melibatkan warga negara Indonesia juga terjadi di Korsel. Dalam insiden yang terjadi bulan Maret itu, kapal yang dinaiki oleh 7 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia dan 2 awak asal Korsel terbalik di perairan Korea sebelah selatan pulau Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan, Korsel.
Dalam insiden itu, 4 awak berhasil ditemukan termasuk 2 WNI, setelah pencarian oleh kapal patroli Penjaga Pantai, Angkatan Laut, dan Helikopter. Namun, 2 WNI yang berhasil ditemukan tersebut dinyatakan meninggal (*)