Malam final Miss International 2024 digelar di Tokyo, Jepang pada Selasa, (12/11). Perwakilan Indonesia, Sophie Kirana, lolos Top 5 namun belum berhasil meraih juara. Dalam kontes kecantikan dunia itu, Sophie dinobatkan sebagai runner up ke-4.
Sophie Kirana berhasil menempatkan posisi sebagai juara ke lima setelah sebelumnya lolos ke Top 20 dan Top 8.
Setelah memenangkan runner-up keempat, Sophie Kirana berterima kasih kepada semua pihak yang mendukungnya hingga saat ini.
“Kepada Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu yang sudang memercayai saya untuk mewakili Indonesia hadir di ajang Miss International sungguh sangat berterima kasih,” kata Sophie Kirana di media sosial Puteri Indonesia.
| Baca Juga : Cetak Sejarah, Harashta Haifa Zahra Pemenang Miss Supranational 2024
View this post on Instagram
“Semoga semua sehat selalu, terima kasih banyak untuk support-nya dari pageant lovers, it means a lot. I got the tiara,” tuturnya.
Diketahui, pemilik nama lengkap Sophie Kirana Indriyagi itu merupakan wanita kelahiran Yogyakarta, 5 Agustus 2000.
Sophie lulusan Universitas Gadjah Mada jurusan Bisnis dan Manajemen. Dia berhasil memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan meraih predikat cum laude. Setelah lulus S1, Sophie kini melanjutkan studi S2 di Australian National University.
| Baca Juga : Puteri Indonesia 2024 Siap Tampil di Kontes Kecantikan Internasional
Pada 2024, Sophie memulai debut kontes kecantikannya dengan mengikuti audisi seleksi peserta bertaraf provinsi, yakni Puteri Indonesia DI Yogyakarta 2024 untuk ajang Pemilihan Puteri Indonesia 2024.
Akhirnya Sophie terpilih sebagai pemenang dan menyandang gelar sebagai Puteri Indonesia DI Yogyakarta 2024.
Setelah itu, Sophie mewakili provinsi DI Yogyakarta dalam kontes kecantikan bertaraf nasional Puteri Indonesia 2024
Dalam kontes kecantikan nasional itu, Sophie dinobatkan sebagai pemenang ke dua dengan gelar Puteri Indonesia Lingkungan 2024.
| Baca Juga : Gelar Thae Su Nyein di Miss Grand International 2024 Dicabut
Saat menjadi Puteri Indonesia DIY 2024, dia turut aktif mempromosikan kekayaan budaya serta destinasi wisata, salah satunya Sumbu Filosofi yang telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia pada bulan September 2023 yang lalu.
Sumbu Filosofi merupakan sebuah tata ruang yang digagas pertama kali oleh Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengku Buwono I), Raja Pertama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada abad ke-18, yang kini menjadi bagian penting dari warisan budaya Yogyakarta.
Konsep perencanaan tata ruang ini didasarkan pada konsep budaya Jawa berupa susunan jalan lurus yang membentang dari Panggung Krapyak di selatan hingga Kraton Yogyakarta dan Tugu Yogyakarta di utara. (*)