Kepergian anak Tamara Tyasmara, Raden Andante Khalif Pramudityo, masih menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabat. Apalagi setelah ditetapkannya Yudha Arfandi alias YA, sebagai tersangka atas kematian Dante, membuat publik tak henti-hentinya menyoroti gerak-gerik Tamara Tyasmara.
Seperti saat netizen ramai-ramai mengecam Tamara, karena dinilai tak terlihat berduka, ketika menghadiri pengajian atau tahlilan 7 hari meninggalnya Dante. Netizen menilai bila aktris sinetron itu terlalu ceria, berfoto bersama teman-temannya, seolah-olah ini bukanlah acara duka.
Sampai saat ini, kritik seperti itu tak henti-hentinya mengalir. Salah satu teman Tamara, Kiki Farrel, mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi seusai tahlilan.
“Tapi setelah itu Ara (Tamara) kayak orang linglung aja, beda banget (dengan di foto),” jelas Kiki Farrel, dikutip dari YouTube Rumpi, Senin (12/2) lalu.
| Baca Juga: Hubungan Tamara Tyasmara dan Kekasih Tak Direstui Teman-temannya
Menurut Kiki, Tamara terlihat tersenyum di foto, karena sebelum itu teman-temannya sudah menghibur dan menyemangatinya. Kiki bahkan mendengar cerita, bila rekan artisnya itu masih depresi, sampai berhari-hari tak mandi karena teringat dengan Dante.
“Dari hari pertama sampai hari keenam itu, Ara itu enggak mau mandi karena di kamar mandi itu ada barang-barang anaknya,” ujar Kiki.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Anisa Larasati, sepupu Tamara di Instagram pribadinya. Ia menegaskan bila semua orang memang memiliki hak untuk beropini. Namun, ia sangat menyayangkan orang-orang yang telah menuduh Tamara, di saat kondisinya masih berduka.
“Semua boleh berpendapat, semua boleh beropini, semua boleh memberikan kesaksian dan masukan. Tapi saya minta tolong untuk semua orang yang belum mengenal sepupu saya seperti apa luar dan dalamnya, percayalah dia hanya ingin menjalani proses ini dengan tenang dan fokus,” tulis Laras pada Minggu (11/2) lalu.
| Baca Juga: YA Bantah Tenggelamkan Anak Tamara Tyasmara
Laras kembali menjelaskan, bila meninggalnya seorang anak pasti menjadi masa tersulit dalam hidup orang tua, terutama ibu. Tak hanya Tamara, tetapi seluruh keluarganya juga sangat kehilangan sosok Dante.
“Ibu mana yang hanya berdiam diri ketika anak yang di doakan menjadi anak yang sholeh, anak yang diharapkan menjadi sukses ketika dia besar nanti meninggal tiba-tiba,” ujar Laras.
“Tidak perlu saya jabarkan bagaimana keadaan keluarga saya saat ini. Saya, hanya meminta doa yang terbaik untuk kasus ini. Semoga apa yang ibunya perjuangkan mendapat titik terang dari Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan mendapat keikhlasan dan ketabahan yang luas, Aamiin,” tutupnya. (*)