Patah hati rasanya, saat melihat ibu kita telah tiada. Itulah yang dirasakan Kim Jung-Kil (nama samaran), pria asal Korea Selatan yang membekukan jenazah ibunya. Sudah satu tahun sejak kematian sang ibu karena kanker, ia menggunakan teknik kriopreservasi untuk mengawetkan jasad ibu.
“Hal yang paling menyakitkan di dunia ini adalah kehilangan orang yang Anda cintai. Itu adalah hal yang paling saya inginkan tidak terjadi. Jadi saya terus mencari cara untuk menghindari hal itu. Itulah kenapa saya memilih kriopreservasi,” katanya saat berada dalam ruang pemakaman.
Teknik kriopreservasi yang digunakan Jung-Kil untuk mengawetkan jasad ibunya sendiri merupakan teknik pembekuan yang biasa digunakan untuk tanaman. Teknik ini menyimpan objek pada suhu yang sangat rendah, yaitu -196 derajat selsius dalam cairan nitrogen. Towill dan Jaret, seorang ilmuwan mengatakan teknik ini sangat potensial menyimpan plasma nutfah tumbuhan dalam jangka waktu yang lama.
| Baca juga: Ratu Larang Pemakaian Seragam Militer di Pemakaman Pangeran Philip. Ini Alasannya!
Dalam duka yang mendalam, ia menyimpan sebuah harapan bahwa di masa depan akan ada teknologi yang bisa menghidupkan ibunya kembali. Itulah alasan ia membekukan jasad ibunya. Sebanyak 600 jenazah dari seluruh dunia telah dibekukan di fasilitas kriopreservasi di Moskow, dan Jung-Kil adalah warga Korea Selatan pertama yang melakukan hal ekstrim ini.
Lebih lanjut ia berkata, “Ibu saya terus berteriak di dalam ambulan. Dia terus-terusan berkata ‘Saya tidak ingin pergi tetapi ayahmu memanggil’. Melihat hal tersebut ia tidak bisa berbuat apa-apa. Dalam hati ia berkata “Ibu, berhentilah menderita dengan tubuh yang sakit. Istirahatlah sebentar.”
Ibu Jung-Kil meninggal selisih enam bulan pasca ayahnya tutup usia. Kehilangan ibu membuatnya sangat terpukul. Bahkan ketika ibunya menghembuskan nafas terakhir dihadapannya, ia masih saja mengajak bicara sang ibu dan menanyakan kondisinya. Baginya, sang ibu adalah wanita tangguh yang tak pernah menangis. Namun, ketika ia dalam kondisi sekarat, ibunya terlihat meneteskan air mata.
| Baca juga: Waisak Jadi Momen Memupuk Kerukunan Umat Beragama
Kim Jung-Kil melakukan sejumlah proses untuk mengawetkan tubuh ibunya. Setelah sertifikat kematian berada ditangan kemudian ia memindahkan jasad ibunya ke rumah sakit rekanan yang biasa menangani hal ini. Setelah itu darah ibu Jung-Kil diambil untuk digantikan dengan cairan khusus kriopreservasi. Cairan ini tidak akan membeku meski dalam suhu rendah sekalipun.
Teknik kriopreservasi pada jenazah ini mampu mengawetkan sampai 100 tahun. Sementara ilmuwan Korea, Profesor Kim C-Yoon dari Universitas Konkuk, belum menemukan cara untuk mencairkan jasad seseorang yang telah di kriopreservasi. (*)