Banyak orangtua yang sudah menyadari, bahwa musik sangat penting bagi perkembangan intelejensi anak. Ironisnya, saat ini tak banyak jenis musik yang beredar, yang layak untuk diperdengarkan untuk anak-anak.
Lebih menyedihkannya lagi, anak-anak saat ini justru lebih banyak hafal lagu-lagu orang dewasa. Ini disebabkan karena mereka terlalu sering mendengar, dan melihatnya lewat berbagai medium, baik program TV maupun gawai.
Baca juga: Lee Dong Hae Suju Ngaku Terpesona dengan Penampilan Dira Sugandi
Inilah yang menjadi titik awal keresahan segelintir anak muda, yang tergabung dalam Sejuta Pelangi Management. Mereka kemudian bertekad memproduksi sebuah album lagu-lagu anak, bertajuk Sejuta Pelangi Indonesia.
Menurut Cakra Dewa, salah satu penggagas album tersebut, “Lagu-lagu anak pernah berjaya di era 90-an. Sementara perkembangan teknologi dan internet saat ini, berpeluang menjadi ancaman pertumbuhan intelejensi anak-anak ke depan.”
Baca juga: Mantan Suami Denada Nostalgia Momen Favoritnya Bersama Shakira
Sebetulnya, kemajuan teknologi digital memberikan peluang besar, bagi pencipta lagu anak, untuk memberikan pilihan lagu terbaik.
“Karena itu, kami membuat album Sejuta Pelangi Indonesia, sekaligus gerakan #SaveLaguAnak, untuk mengembalikan agar anak-anak cinta dan mau menyanyikan lagu anak,” ujar Donny Teguh, produser Sejuta Pelangi Indonesia saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Alasan Via Vallen Pilih Tak Tampil di Penutupan Asian Games 2018
Cakra mengatakan, “Sedikit perhatian dan kurangnya lagu positif, untuk dikonsumsi oleh anak-anak Indonesia, adalah bentuk awal lahirnya sebuah karya anak bangsa, bertema Sejuta Pelangi.”
Sejuta Pelangi adalah suatu analogi. Istilah untuk besarnya sebuah harapan, cita-cita dan semangat dari anak-anak Indonesia, dalam berkarya dan menyuarakan isi hatinya, melalui sebuah lagu. #SaveLaguAnakIndonesia menjadi hashtag spirit campaign, untuk tidak lelah memperjuangkan lagu anak-anak di blantika musik Tanah Air, agar lebih diakui. (*)