Pangeran Harry baru saja memulai tur musim seminya ke Jepang dan Singapura pekan ini. Tak ditemani oleh Meghan Markle, kunjungan cucu mendiang Ratu Elizabeth itu ke Asia disambut dengan gembira dan suka cita oleh para tuan rumah. Statusnya sebagai putra dari mendiang Putri Diana menjaminnya untuk mendapatkan sambutan luar biasa di mana pun di seluruh dunia.
Akan tetapi, semenjak Harry dan Meghan memutuskan keluar dari anggota Keluarga Kerajaan, ada beberapa perubahan yang menyertai kehidupan mereka. Hal inilah yang membuat publik penasaran tentang kehidupan pasangan itu setelah menjadi orang biasa. Bisa dibilang, mereka kini terang-terangan ingin mendapatkan sorotan, terbukti dari banyaknya kontrak kerja sama yang mereka tanda tangani di berbagai platform untuk mendapatkan eksklusifitas tentang Duke dan Duchess of Sussex.
Tiga tahun setelah mengundurkan diri, Harry dan Meghan minggu ini harus rela melihat gelar ‘Yang Mulia’ mereka dihapus dari situs resmi website Keluarga Kerajaan.
Pasangan itu juga diturunkan dalam urutan kekuasaan, sehingga nama mereka muncul di bawah Putri Alexandra dan Duke of Kent. Padahal Harry sendiri berada di urutan kelima dalam garis suksesi utama, secara signifikan dia lebih dekat dalam takhta Raja.
Bisa ditebak bila keputusan itu diambil oleh para pejabat senior Keluarga Kerajaan. Mereka bersikeras penghapusan gelar itu hanya untuk ‘merapikan’ situasi, semenjak pasangan itu memilih pindah ke California pada tahun 2020.
Tak bisa dipungkiri, bila Harry dan Meghan kini berusaha mendapatkan uang dari kesepakatan komersil yang mereka setujui. Namun, hal itu ternyata berdampak cukup parah bagi para bangsawan, sebab pasangan Sussex menyerang keluarganya melalui memoar dan berbagai wawancara teve.
|Baca Juga: Ditinggal Pangeran Harry ke Jepang, Meghan Markle Nonton Konser Taylor Swift Bareng Teman
Dalam suasana yang sangat tegang, muncul rasa keberatan dari para bangsawan jika gelar Harry dan Meghan tidak segera dihapuskan. Hal itu akan akan membuat keduanya seolah-olah masih menjadi bagian Keluarga Kerajaan.
Salah satu alasan mengapa gelar ‘Yang Mulia’ Harry dan Meghan baru dihapuskan sekarang, karena mendiang Ratu Elizabeth tak menginginkan hal itu terjadi. Saat masih hidup, Ratu Elizabeth tak mau gelar cucu kesayangannya dihapuskan, meski ia telah resmi keluar dari Anggota Kerajaan.
|Baca Juga: Gelar ‘Yang Mulia’ Pangeran Harry Dihapus dari Website Keluarga Kerajaan Inggris
Semenjak Harry dan Meghan memutuskan pergi pada Januari 2020, Ratu Elizabeth tak henti-hentinya berharap bila sang cucu dan istrinya bisa kembali menjadi Keluarga Kerajaan lagi.
“Yang Mulia tidak pernah berhenti berharap akan ada semacam rekonsiliasi dan bahwa pasangan itu akan kembali bersamanya suatu hari nanti,” kata sumber orang dalam kepada DailyMail.
Tetapi kematian Ratu pada September lalu malah dihadiahi Harry sebuah memoar bertajuk, Spare. Yang isinya adalah ungkapan eksplosif tentang ayahnya, Raja Charles, saudara laki-lakinya, Pangeran William dan khususnya, ibu tirinya, sekarang Ratu Camilla, yang dia tuduh membocorkan cerita tentang dia untuk memperbaiki imagenya ke publik.
Terlepas dari semua kesedihannya tentang putra bungsunya, Raja Charles memiliki peraturan lebih tegas. Dia bahkan mengusir Harry dan Meghan dari rumah mereka di Windsor, Frogmore Cottage, dan menjadi bagian yang paling berpengaruh dalam penghapusan gelar ‘Yang Mulia’ pada situs web kerajaan.