Pangeran Charles dilaporkan mendapat aliran dana sekitar Rp18 miliar dari keluarga bin Laden. Uang tersebut menurut laporan The Sunday Times masuk ke kantong yayasan amalnya, The Prince of Wales Charitable Fund (PWCF).
Pada 30 Oktober 2013 Charles bertemu dengan kerabat Osama bin Laden, Shafiq dan Bakr bin Laden, di kediamannya, Clarence House, London.
Kedua orang tersebut ditengarai sebagai saudara tiri dari Osama, dalang kejadian World Trade Center pada 11 September 2001. Ketiganya bertemu setelah dua tahun terbunuhnya Osama oleh pasukan khusus Amerika Serikat di Pakistan.
| Baca juga: Jennifer Lopez dan Ben Affleck Rencanakan Pesta Pernikahan Mewah Rp370 Miliar
The Sunday Times juga melaporkan bahwa calon raja menyetujui penerimaan dana itu masuk ke kantong kasnya, meskipun banyak orang termasuk penasihat Clarence House yang keberatan.
Setidaknya salah satu anggota yayasan telah meminta Charles untuk mengembalikan uangnya. Penasihat mengatakan kepadanya jika bocoran tentang transaksi tersebut akan menyebabkan kemarahan nasional dan merusak reputasinya.
“Fakta bahwa seorang anggota tingkat tertinggi dari lembaga Inggris memilih untuk terlibat dalam menampung uang teroris itu atas nama keluarga tidak hanya meresahkan, tetapi juga mengerikan seluruh dunia. Mengapa kamu melakukan hal ini? Apa alasanmu melakukan hal ini?” ujar seorang sumber kepada surat kabar itu.
| Baca juga: 11 Gaun Pengantin Kerajaan Eropa Terbaik Sepanjang Masa
Pangeran Charles bersikeras tidak mengembalikan uang itu dan menganggap kedua keluarga Osama bin Laden tersebut tidak terlibat dalam aksi teroris.
Sir Ian Cheshire, ketua Dana Amal Prince of Wales mengatakan kepada STOL bahwa donasi itu disetujui “sepenuhnya” oleh lima perwakilan organisasi.
“Sumbangan dari Sheik Bakr Bin Laden pada tahun 2013 telah dipertimbangkan dengan cermat oleh Pembina PWCF pada saat itu. Uji tuntas dilakukan, dengan informasi yang dicari dari berbagai sumber, termasuk pemerintah. Keputusan untuk menerima sumbangan tersebut diambil sepenuhnya oleh para wali. Setiap upaya untuk menyarankan sebaliknya menyesatkan dan tidak akurat,” kata Chesire kepada surat kabar itu.
Seorang juru bicara Clarence House mengatakan, badan amal itu “telah meyakinkan kami bahwa uji tuntas yang menyeluruh telah dilakukan dalam menerima sumbangan ini. Keputusan untuk menerima diambil oleh wali amal saja dan setiap upaya untuk mengkarakterisasi hal itu adalah salah.” (*)