Peraih medali perak dan perunggu di Olimpiade Tokyo, Simone Biles digigit anjing German Shepherd di ladang keluarganya, Jumat (13/08) lalu. Atau seminggu setelah atlet loncat indah peraih medali di tujuh olimpiade itu pulang dari Tokyo.
Meski yang digigit hanya pangkal jari telunjuknya, namun lumayan mengkhawatirkan karena lukanya terbuka, walau tidak dalam, dengan panjang sekitar 1,5 centimeter dan lebar kurang lebih 0,5 centimeter. Sebab itu Simone segera ke dokter untuk mendapatkan suntikan tetanus.
Baca juga: Unik! Atlet Ganteng Peraih Medali Emas Ini Kepergok Merajut di Olimpiade Tokyo
Untuk mengingatkan orang lain agar tak mengalami kejadian seperti dirinya, atlet 24 tahun yang di Tokyo barusan meraih medali perunggu untuk penampilan solonya itu mengunggah foto lukanya itu ke Instastory-nya dengan caption, “German Sepherd tidak bermain. Saya dan seluruh keluarga tumbuh bersama anjing-anjing German Sepherds dan tidak pernah digigit. Anjing di ladang ini hanya mengatakan TIDAK HARI INI.”
Dari unggahan tersebut terlihat betapa Simone tidak melihat gigitan anjingnya itu sebagai sesuatu yang serius. Buktinya dia menambahkan di akhir caption-nya, “LOL saya ke dokter untuk suntik tetanus.”
Harusnya sih suntiknya anti-rabies ya. Tetapi karena penyakit akibat gigitan atau cakaran anjing itu sudah lama sirna dari bumi Amerika Serikat, maka tetanuslah yang diwaspadai Simone dan dokternya.
Di Bali Masih Ada
Hingga saat ini kasus rabies masih ditemukan, kebanyakan di Bali karena di pulau ini banyak anjing berpemilik yang dilepasliarkan.
Berdasarkan data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, populasi anjing di pulau itu pada tahun 2020 adalah 649.028 ekor. Sebanyak 61 persennya berpemilik tapi dilepasliarkan. Inilah salah satu pemicu tingginya angka kasus rabies di Bali.
Setelah dilakukan vaksinasi secara massal terhadap anjing-anjing itu, kasus rabies di pulau Bali menurun dari 144 pada tahun 2019, menjadi 66 kasus pada tahun 2020. (*)