Bermain adalah dunianya anak-anak. Dalam kegiatan bermain, para orang tua bisa menyisipkan beberapa kegiatan belajar untuk mengasah kemampuan anak, terlebih kemampuan berhitungnya. Menurut Raising Children Australia, kegiatan berhitung sederhana bisa meningkatkan pemahaman anak tentang konsep matematika. Hal ini diperlukan supaya anak terbiasa berpikiran logis dan memiliki penalaran yang bagus dalam memecahkan masalah.
Lantas, sebagai orang tua permainan yang seperti apa sih yang bisa dilakukan kepada agar perkembangan otak kiri anak bisa tumbuh dengan maksimal?
|Baca juga: Anak Generasi Alpha Sulit Diatur? Begini Tips Menghadapinya
Tebak Angka adalah langkah awal mengenalkan matematika kepada anak. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan tebak angka, bisa dengan jari, puzzle, atau dengan flashcard.
Bernyanyi adalah salah satu cara untuk memudahkan anak untuk belajar sambil bermain. Sebab di dalamnya akan ada pengulangan irama kata. Seorang pakar psikolog juga meyakini bahwa menyanyi bisa membantu otak anak terstimulus dengan baik. Kegiatan ini bisa dengan mudah dilakukan dimanapun dan kapanpun.
Semua anak suka bermain balok. Maka dari itu, orang tua bisa melakukan pengajaran sambil bermain, misalnya dengan cara meminta anak menghitung jumlah balok yang berwarna merah, biru, atau hijau. Bisa juga dengan menyusun lima buah balok untuk dijadikan kereta api.
Bermain peran atau yang sering dikenal dengan istilah role play merupakan permainan yang pada dasarnya disukai anak-anak. Dalam praktiknya anak diminta untuk menirukan gaya orang dewasa, salah satunya saat belanja. Mintalah anak untuk menghitung jumlah buah dan sayuran dalam keranjang sebelum dibayar di kasir.
Ular Tangga, ludo, dan monopoli merupakan permainan anak yang erat kaitannnya dengan matematika. Ketika memainkannya, anak-anak diminta untuk menghitung jumlah dadu yang dilemparkan dan menghitung uang yang harus dihabiskan untuk membeli sebuah properti mainan.