Penyerangan Rusia masih dilakukan. Perang antar kedua negara terus berkecamuk. Anggota Parlemen Ukraina, Lesia Vasylenko memberikan kabar perang terbaru. Dia mengklaim pasukan Rusia telah memperkosa hingga membunuh banyak wanita dan anak-anak Ukraina.
Secara terus-terusan, kabar tersebut disampaikan melalui akun Twitter pribadinya. Paling update dia mengunggah potret tubuh gadis usia 10 tahun yang habis diperkosa dan diberi cap oleh tentara Rusia dengan lambang swastika.
“Tubuh wanita yang diperkosa dan dibunuh. Saya tidak bisa berkata-kata. Pikiranku dilumpuhkan oleh kemarahan, ketakutan, dan kebencian,” tulisnya pada Minggu, (3/4) lalu.
| Baca juga: Ukraina Surganya Surrogate!
Politisi wanita itu menambahkan, “Tentara Rusia menjarah, memperkosa, bahkan membunuh. Wanita dengan luka bakar berbentuk swastika. Pria Rusia melakukan ini. Bangsa penjahat tak bermoral.“
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy langsung bereaksi. Dia segera memasuki Bucha, Senin (4/4) kemarin. Wilayah ini merupakan yang paling parah dilanda perang. Tentara Rusia dituduh melakukan aksi sadisnya kepada 300 warga sipil.
Bahkan mayat-mayat dibiarkan dikubur di kuburan masal. “Ini adalah kejahatan perang dan ini akan diakui oleh dunia sebagai genosida,” kata Zelenskyy (44) kepada wartawan Sky News.
Bahkan dia pun membeberkan, “Ribuan orang telah dibunuh dan disiksa. Anggota (tubuh) mereka dipotong. Wanita diperkosa, anak-anak dibunuh. Saya pikir ini sebenarnya genosida.”
| Baca juga: Angelina Jolie Bantu Pengungsi Yaman di Tengah Konflik Ukraina – Rusia
Hal tersebut ternyata dibantah oleh pasukan Rusia yang menarik diri di Bucha pekan lalu. Mereka membantah telah melakukan kejahatan perang di Ukraina dan mengatakan jika foto-foto mayat yang bergelimpangan di jalan itu diambil oleh wartwan untuk ‘dipentaskan’ ke dunia.
Hal senada dilaporkan oleh The New York Times. Tidak ada satu pun warga sipil terluka di Bucha. Namun sudah terlambat, publik sudah terlanjur memanas. Presiden Joe Biden pun sampai turun tangan dan menuntut adanya pengadilan perang. Biden juga ingin Rusia diskors dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa). (*)