Kejadian tak mengenakkan sempat menimpa aktor Herjunot Ali. Nyawanya nyaris melayang. Rupanya insiden yang hampir merenggut nyawanya itu terjadi ketika aktor 5 CM itu berusaha untuk menaklukkan puncak gunung Mont Fort, Swiss. Herjunot Ali membagikan cerita tersebut saat jadi bintang tamu di acara This or That Special Kuyday, baru-baru ini.
Insiden tersebut berawal ketika Junot merasa begitu percaya diri bisa menaklukkan puncak gunung yang memiliki ketinggian 3.328 mdpl itu. Ia bahkan meminta sang manajer yang kala itu mendampinginya, untuk turun terlebih dahulu.
“Dia (manajer Junot) udah kecapekan, gue bilang, ‘Udah lu turun sana, nanti lu hampir mati lagi’. Terus gue ke atas dan gue banyak marah-marah sama dia. Terus dia bilang, ‘Eh hati-hati di gunung mana pun mau di luar (negeri) kek itu ada penunggunya bos, lu jangan songong di atas’,” cerita aktor 35 tahun itu.
Meski telah diperingatkan, Junot yakin kalau ia bisa sampai di puncak. Mengingat kejadian tersebut laki-laki kelahiran 8 Oktober 1985 itu bahkan menyebut dirinya sombong saat itu.
“Teman gue juga udah bilang, ‘Lu jangan naik ke puncak paling atas, saudara gue habis meninggal di sana sebulan yang lalu’. Terus gue bilang, ‘Tenang aja lah, Nyet. Gue kan jago’,” kata Junot.
| Baca juga: Ini Kriteria Perempuan Idaman Herjunot Ali, Kamu Salah Satunya?
Benar saja, tak lama kemudian Junot jatuh tersungkur. Bahkan ia sampai tak sadarkan diri. Parahnya lagi, Junot kala itu tidak membeli paket asuransi dalam pendakian itu. Junot mengatakan kalau harga asuransi itu terlalu mahal.
“Kiri kanan itu jurang, terus set (menunjukkan gerakan jatuh terguling), jatuh-jatuh, gue habis napas kan. Terus sweeper gue yang di belakang itu ngebuat gue resek. Yang gue inget dia bilang, kan gue orangnya pelit ya,” beber Junot.
“Jadi kayak gue lupa beli insurance. Pas di bawah itu gue bilang gini, ‘Tiket lift berapa? 50 euro, oke’. ‘Tapi lu mau pakai insurance gak? Kalau insurance 70 euro’. ‘Enggak usah’. Gue nggak beli insurance dong. Karena 20 euro lumayan kan,” imbuhnya.
Dalam keadaan separah itu pun, Junot masih berusaha untuk mengontrol keuangannya. Bahkan ketika pendampingnya menawarkan untuk kembali ke resort dengan naik helikopter, Junot langsung menolaknya.
“Dan di saat kematian gue aja, gue masih pelit. Jadi pada saat itu (hampir tak sadarkan diri), sweeper-nya bilang, ‘Don’t sleep, don’t sleep, terus gue digampar-gampar kan. Terus dia bilang, ‘You want us to take helicopter?’. Dalam hati gue, ‘Ah helikopter mahal’. Terus gue bilang, ‘No, no helicopter’,” paparnya.
|Baca juga: Hello Girls, Herjunot Ali Cari Istri Nih!
Akhirnya Junot dibawa turun dari puncak dengan cara manual, tanpa helikopter. Setelah itu, Junot tak sadarkan diri selama dua jam. Ketika Junot siuman, ia masih tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
“Gue bangun, di situ kedengaran samar-samar orang ngomong tapi gue enggak bisa gini (menggerakkan tubuhnya). Gue berasa kok gue enggak bisa gerakan kaki gue, tangan gue,” cerita Herjunot Ali.
Pada momen itu, pemain film Di Bawah Lindungan Ka’bah tersebut merasa begitu menyesal. Ia bahkan berencana untuk mengunjungi ibunya setelah kejadian itu.
“Di situ tuh, gue udah berasa kayak yang, ‘Oh nyokap dulu deh yang pertama kali gue kunjungin’,” aku Junot.
Bukan hanya ingin menemi sang bunda, Junot juga sempat menangis di pelukan manajernya. Ia meminta maaf atas perilaku buruknya selama ini.
“Gue enggak pernah nangis. Terus sampai kamar, gue cari dia (manajer), gue peluk gue nangis. Gue cuma ngomong, ‘Sorry ya beb (panggilan akrab Junot pada manajernya)’,” pungkasnya. (*)