Ramadan menjadi momen wajib bagi Wali band untuk merilis single bernafaskan religi. Kali ini, Wali kembali merilis single berjudul Qodarullah yang juga menandai 15 tahun mereka berkarya di industri musik.
Tak hanya itu, lagu ini juga menjadi theme song sinetron Amanah Wali 7. Single religi ini cukup berbeda dengan lagu-lagu religi Wali sebelumnya. Menurut Apoy sang gitaris, tema Qodarullah menjadi sesuatu yang baru bagi mereka.
“Sebenarnya tema ini berbasis kepada cerita yang ada di Amanah Wali 7, karena semuanya tentang takdir, tentang qodarullah, dan kebetulan kita juga belum pernah membuat lagu dengan tema tentang takdir,” ujar Apoy.
Dalam lagu tersebut, Wali berusaha untuk membuka kesadaran pendengarnya bahwa manusia diciptakan sama. Meski demikian, takdir setiap orang di atas bumi berbeda-beda. Susah, senang, menang-kalah, sudah ‘Qodarullah’.
|Baca Juga: Kisah Cinta Faank ’Wali’ dan Fatin Diangkat dalam Lagu Until Jannah
Uniknya, Wali menyuguhkannya dengan konsep musik meriah. Rupanya Wali ingin lebih mudah menyentuh telinga pendengarnya. Apalagi, belakangan lagu-lagu religi Wali juga diperdengarkan lewat sinetron yang tayang saat waktu bersahur.
“Karena kalau memang kita buat lagu yang ‘tidak berisik’, rasanya sulit untuk membangunkan orang terutama saat sahur, telinga kurang terganggu. Maksud ‘berisik’ lagu ini supaya kebangun dengan lagu yang semangat ceria untuk prosesi sahur,” imbuhnya.
|Baca Juga: Sederet Artis Indonesia Tampil Bak Bintang Bollywood di Acara Diwali
Tak ada berbeda dari aransemen yang dibuat oleh Wali. Band yang beranggotakan Apoy, Faank, Ovie dan Tomi itu memasukkan pola-pola musik yang kurang lebih sama. Namun secara keseluruhan, tema dan musik single religi Qodarullah memiliki keterikatan dengan cerita ‘Amanah Wali’ 7.
“Konsep musik Qodarullah kita sesuaikan juga dengan tema dan liriknya. Bagian depannya kita bikin secara ‘loop’ tapi berbau Ramadan atau Takbiran. Sebenarnya kita mau memasukkan kemeriahan Ramadan seperti ‘Allahu Akbar’, tapi kebanyakan. Jadi ya sudahlah, kita masukkan bunyi beduk tapi futuristik,” tutup Apoy. (*)