It’s my dream mas.. not hers..
Masih ingat dengan kalimat yang disebutkan Kinan ketika mendapati suaminya ketahuan selingkuh?
Sosok Kinan di Layangan Putus begitu nahas ya di mata penonton. Sudah hamil tua, diselingkuhi, harus merawat anaknya sendiri, bahkan rela berhenti kerja demi fokus ke keluarga. Sementara mas Aris malah mesra sama perempuan lain. Aduh bikin gemes pokoknya.
Keadaan Kinan yang rela menyudahi karirnya sebagai dokter setelah menikah, menarik untuk dikulik. Sebenarnya, haruskah perempuan berhenti kerja saat sudah bersuamikan pria mapan?
Pernikahan, sejatinya adalah fase dalam kehidupan yang harus disikapi dengan dewasa dan bijaksana. Bukan lantas membatasi kamu sebagai perempuan untuk berkarya, meskipun kembali lagi semua keputusan ada di tangan mu dan pasangan. Lagi pula tidak selamanya keadaan ekonomi rumah tangga baik-baik saja. Memasuki masa adaptasi, pasti ada saja yang dipermasalahkan, salah satunya kondisi keuangan.
Intinya sih, semua keputusan pasti memiliki resikonya masing-masing. Kalau memilih maju dengan karir sementara status telah berganti berarti kamu harus siap untuk membagi perhatian. Bila memutuskan berhenti, harus siap dengan kemerdekaan finansial yang terampas pun aktualisasi diri yang kurang terfasilitasi. Itulah perempuan, selalu dihadapkan dengan keputusan sulit meskipun sama-sama memiliki kapasitas seperti laki-laki.
Menurut The Bride Story, ada beberapa hal yang mesti jadi pertimbangan untuk menjawab pertanyaan di atas.
| Baca juga: 4 Zodiak Ini Lebih Memilih Uang daripada Cinta. Realistis Aja Deh!
Penghasilan Pribadi
Ketika kamu melepas pekerjaan dan tidak punya penghasilan sendiri, siapkah kamu untuk sepenuhnya bersandar pada suami? Apakah dia akan memenuhi semua kebutuhan primer, sekunder dan tersier mu. Lalu, apakah kamu termasuk sandwich generation? Kalau iya, kamu harus mempertimbangkan berhenti berkarir dan mulai berbicara dengan suami dari hati ke hati.
Wadah Aktualisasi
Kantor memang wadah aktualisasi diri. Di dalamnya kamu bisa menunjukkan kapabilitas diri. Tapi, kalau kamu yakin dan dengan senang hati bisa menukar karirmu dengan kehidupan rumah tangga yang lebih baik dan mendedikasikan sepenuhnya untuk keluarga lakukan saja. Kamu mungkin bisa mencari wadah aktualisasi di tempat lain yang bisa memuaskan jiwamu.
Suami yang Menghargai Istri
Yang tidak kalah pentingnya adalah ketika tidak punya kedudukan dan uang sendiri, akankah suami menghargai istri dan memperlakukannya setara. Juga, apakah dia akan memandang kamu sebagai individu yang sama di saat kamu memilih mengurus rumah tangga.
Pikirkan ketiga hal itu dengan baik, jika semuanya bisa dibicarakan dan dikompromikan do it! Yang pasti, melepaskan sesuatu yang telah lama melekat di kehidupan kamu itu tidak mudah. Bila harus terjadi lakukanlah bertahap dan pastikan semuanya sudah dipikirkan dengan matang. Jangan sampai mengambil keputusan dalam keadaan emosi sesaat. (*)