Satu lagi pendatang baru siap meramaikan industri musik tanah air. Dia adalah Aisha Keem, putri sulung aktor dan presenter Irfan Hakim. Remaja 13 tahun ini rupanya ingin mengikuti jejak ayahnya berkarier di dunia hiburan. Hanya saja, Aisha memulainya lewat jalur musik.
Dead Light merupakan single pertama yang ia rilis. Lagu Dead Light diciptakan sendiri oleh Aisha hanya dalam waktu satu hari. Lagu tersebut lalu diaransemen oleh musisi Irwan Simanjuntak.
Irwan Simanjuntak yang biasa bekerja sama dengan penyanyi papan atas
Indonesia seperti Rio Febrian, mendiang Glenn Fredly, Afgan, Project Pop, dll. Tak heran jika iramanya harmonis walaupun ringan dan mewakili perasaan emosi anak seusianya. Saat itu, ia meminta sang komposer senior untuk membuat irama lagunya lebih kekinian.
“Jadi meski liriknya agak berat, tapi aku minta aransemen kekinian, makanya lagunya jadi lagu pop yang easy listening,” jelas Aisha Keem saat berbincang secara virtual, Kamis (3/2).
|Baca Juga:
Dikatakan Aisha, lagu tersebut berdasarkan kisah nyata tentang kesehata mental. Di sekolah, Aisha memang sering jadi tempat curhat teman-temannya.
“Lagunya terinspirasi dari kisah nyata kehilangan sahabat. Aku ekspresikan dan jadikan lirik dan nada yang aku tulis sendiri. Aku kasih judul itu, karena liriknya tuh metafora. Liriknya ada yang begini, ‘Persahabatan kita sudah selesai dan kamu yang memutuskan itu’,” papar Aisha.
Tentu perilisan lagu Dead Light semakin membuktikan Aisha Keem, yang tidak mau terkenal berkat nama besar ayahnya, Irfan Hakim. Karena itu pula ia memilih menanggalkan nama Hakim dibelakang namanya dan berganti jadi Keem.
“Lagu Dead Light adalah pembuktian aku. Aku engga mau dikenal dengan embel-embel nama ayah. Aku mau dikenal sebagai diriku sendiri. Makanya aku sengaja engga pakai nama Hakim dibelakang aku ketika terjun ke industri ini,” tegasnya.
|Baca Juga: Uniknya Rumah Joglo Irfan Hakim yang Menyimpan Banyak Satwa
Tapi bukan berarti ke dua orang tuanya tak memberikan dukungan. Irfan Hakim dan istrinya, Della Sabrina selalu memberikan dukungan pada Aisha.
“Mereka memberi aku kebebasan untuk memilih asalkan itu benar. Ya support. Aku sempat dikasih di les vokal, sekarang sudah nggak, tapi mereka ngebolehin, nggak di-pressure,” kata Aisha.
Irfan Hakim mengatakan Aisha Keem memang rajin bikin lirik lagu. Sang presenter menceritakan sempat dikasih satu buku oleh putri sulungnya itu yang berisi lirik.
“Aku nggak ngerti karena bahasa Inggris semua sampai satu buku. Aisha tuh di sekolahnya jadi tempat curhat, akhirnya tercipta beberapa lagu. Lagunya juga ada yang paling berat,” ujar Irfan dalam kesempatan yang sama.
Irfan Hakim tak menyangka dengan kemampuan Aisha Keem. Ia berharap Aisha bisa berprestasi di dunia musik usai sebelumnya di bidang olahraga berkuda dan pencak silat.
“Sebagai orang tua kita hanya bisa mensupport selama itu masih di koridor yang tepat. Semoga bisa menginspirasi untuk anak-anak Indonesia lain untuk bisa berkarya,” tutur Irfan.
Irfan Hakim juga mengatakan telah meminta para teman artis untuk mendengarkan lagu Aisha Keem sebelum rilis. Respons mereka disebut sangat terkejut dan suka dengan Dead Light.
“Pada nggak percaya itu lagu anak gue. Ini secara tema sudah deep banget, dark banget, dan gue jujur nggak nyangka anak gue sudah gede, sudah punya pemikiran sendiri. Aisha bisa seperti ini karena disiplin,” kata Irfan.
Single terbaru ini merupakan lagu kedua gubahan Aisha setelah lagu “Ibu” yang ia buat tahun 2019. Lahir di Bandung pada tahun 2008 silam, Aisha mulai menyanyi sejak usia 6 tahun, ia lantas mengasah bakatnya dengan mengikuti latihan vokal.
Kira-kira sejak kelas 1 SD gadis yang pernah mewakili sekolahnya dalam tim tari tradisional ke Thailand ini,mantap ingin menjadi seorang penyanyi. Demi memuluskan niatnya, Aisha pun pernah dua kali menghadiri konser Naura Ayu
ketika ia duduk di bangku kelas 2 SD. Ia mengaku sebagai penggemar Naura yang sangat menginspirasi dirinya untuk menjadi seorang penyanyi. (*)