Jakarta Fashion Trend 2023 Padukan Fashion, Beauty, dan Nature

0
18
Foto: Dok. IST

Gelaran Jakarta Fashion Trend untuk yang keempat kalinya diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter. Acara tersebut digelar pada tanggal 11-12 Januari 202 di Soehanna Hall, The Energy Building, SCBD Kav 52-52, Jl. Sudirman Jakarta. Kali ini Jakarta Fashion Trend menampilkan koleksi dari 80 desainer Tanah Air.

Taruna K Kusmayadi, Member of Advisor Board IFC, mengatakan bahwa acara tahunan Jakarta Fashion Trend (JFT) berbeda dari tahun sebelumnya. Karena pada 2023 ini jamu hadir ikut serta dalam pagelaran fashion tahunan ini.

Mengusung konsep penta-helix atau multipihak, JFT 2023 yang digelar oleh Indonesia Fashion Chamber Jakarta Chapter menggandeng pelaku industri kosmetik dan jamu dari Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAK). Kerja sama kolaboratif yang mutlak diperlukan untuk sama-sama memulihkan diri dan menghasilkan sinergi baru antara fashion, kosmetik, serta jamu di dunia mode ibu kota dan Indonesia.

Maka itu, Fashbyte menjadi tema JFT 2023 yang menjadi sinergi antara fashion, beauty, dan nature. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperlihatkan perkembangan tren fashion dan kosmetik serta budaya urban Jakarta ke ranah publik.

“Semua event itu harus ada bedanya dengan yang lain. Dan Jakarta Fashion Trend melibatkan kosmetik dan jamu dalam fashion shownya. Ini menjadi goalsnya Jakarta Fashion Trend by IFC di aktivitasnya,” ungkap Taruna K Kusmayadi, di Soehanna Hall, Energy Building, Jakarta pada Rabu (11/1).

|Baca Juga: Soerabaia Fashion Trend Tampilkan Gaya Retro Kekinian yang Stylish Abis

Ia mengungkapkan alasan pemilihan jamu tradisional ikut dalam gelaran fashion tahunan kali ini. “Jamu itu pertimbangannya health care and skincare. Hal ini bisa membuka mata masyarakat bahwa jamu bisa untuk obat mata, obat panas, dan bisa untuk kulit juga,” katanya.

Hannie Hananto, Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter, mengatakan, “Jakarta Fashion Trend kali ini memberikan gambaran upaya kreatif para pelaku fesyen bekerjasama dengan pelaku industri kosmetik dan jamu dari Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAK). Kerjasama kolaboratif ini perlu untuk memajukan industri bersama.”

Menurut Hanie, perhelatan tersebut digelar sebab pihaknya percaya bahwa kerja sama kolaboratif sangat diperlukan untuk memajukan industri bersama yang sebelumnya terdampak pandemi COVID-19.

“Usai bencana kemanusiaan Covid-19 tentu pelaku maupun komunitas fashion dan kosmetik musti memulihkan diri dari dampak dan berlari bersama menghasilkan sinergi baru antara fesyen, kosmetik, serta jamu yang membuat semangat baru dunia fesyen di Indonesia,” katanya.

Fashion Anak-Anak

Selain menggaet jamu, JFT menampilkan koleksi busana anak-anak yang jarang ditampilkan dalam gelaran fashion Tanah Air lainnya. Menurut Taruna, koleksi busana anak-anak memiliki pasar yang luas dan belum tergarap. “Ini yang jadi cita-cita IFC Jakarta Chapter. Dan yang baru juga, di tahun ini kita menggarap fashion kids. Project kids belum tergarap maksimal seperti fashion muslim, jadi peluangnya besar,” ujar Taruna. Ada sekitar 8-12 desainer yang mengeluarkan koleksi khusus anak-anak di Jakarta Fashion Trend (JFT).

Desainer dewasa ada yang sengaja membuat koleksi khusus anak untuk gelaran JFT tahun ini. “Peran dari Jakarta Fashion Trend bagaimana kita mengembangkan produk sendiri belum sangat mendukung. Di sini bisa bermitra khususnya di bidang wastra, agar produknya bagus. Saya mengajak teman-teman untuk mendampingi para UMKM agar tercapai tujuannya,” tutur Taruna.

Hannie Hananto mengatakan, “slot Kids belum banyak dikembangkan. Ini jadi hal yang menarik. Semoga bisa dikembangkan beberapa brand kids.”

Menurutnya ragam busana anak-anak bisa menjadi lebih luas, mulai dari ready to wear, bahkan sampai avant garde sekarang ini juga memiliki peminat.

Jakarta Fashion Trend (JFT) 2023 menampilkan Fashion Parade karya 62 fashion designer IFC, 12 fashion designer syar’i, 11 brand kids fashion, dan 11 brand/fashion designer dari 11 kota di seluruh Indonesia, yaitu Jambi, Kediri, Kalimantan Utara, Sumatra Barat, Bandung, Yogyakarta, Maluku, Sibolga, Semarang, Surabaya dan Malang.

Modest Wear Sketsa Muslimah

|Baca Juga: Koleksi True Colors Si.Se.Sa Bangkitkan Kembali Tren Busana Muslim Syar’i

Koleksi busana yang ditampilkan di panggung Jakarta Fashion Trend 2023, fragmen perkembangan trend dan gaya busana Indonesia, mulai dari busana etnik kontemporer, urban wear, kids wear, modest wear dan busana muslim syari dengan mengangkat konten lokal dan mengacu pada tren global, termasuk isu sustainable fashion yang tengah menjadi perhatian dunia.

Hannie Hananto menjadi salah satu fashion desainer yang menampilkan karyanya di pagelaran Jakarta Fashion Trend 2023. Untuk design kali ini, Ia menghadirkan koleksi bertajuk ‘One Line Art’. Sesuai dengan tema koleksinya, Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter itu membuat motif pakaian bergambar muslimah yang dibuat menggunakan satu garis hitam.

Koleksi ini menghadirkan sentuhan garis-garis tegas membentuk sosok perempuan muslim yang anggun. Setiap pattern saling menghubungkan dan memperlihatkan kesatuan yang indah.

Koleksinya juga diperkaya dengan motif polkadot serta didominasi warna hitam, merah, dan cream yang menjadi ciri khas Hannie. Motif unik itu dituangkan pada beragam piece, mulai dari blouse berkerah, tunik, hingga dress. Ia juga membuat celana dan rok dengan detail tiered serta outerwear.

Seluruh koleksinya ditampilkan bersama aksesori kepala unik yang senada dengan karyanya. Sehingga, seluruh koleksi tersebut tampak lebih unik dan berkelas. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here