Pelopor busana muslim syar’i Si.Se.Sa menghelat pergelaran busana tahunan, Si.Se.Sa Annual Fashion Show 2022 setelah vakum nyaris 3 tahun akibat pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air. Bertempat di The Tribrata, Jakarta Selatan, Si.Se.Sa menghadirkan 91 set busana yang terbagi dalam 11 sequences dengan menampilkan sejumlah figur publik sebagai muse.
Selama vakum akibat larangan berkumpul dan mengadakan pertunjukan yang melibatkan massa waktu pandemi, hal ini justru dimanfaatkan tiga bersaudara pendiri Si.Se.Sa yang juga putri dari dari desainer fashion senior Merry Pramono, untuk mencetuskan sejumlah ide baru yang segar ke dalam koleksi bertema True Colors.
“Ada 18 khimar baru dengan bentuk yang macam-macam, bisa untuk tubuh kurus hingga chubby. Kami juga hadirkan warna pastel dan warna gelap. Terlebih, banyak orang yang suka dengan warna hitam,” ujar Sansa Enandera, Creative Director Si.Se.Sa.
Sansa menambahkan, Si.Se.Sa tetap setia menggunakan sejumlah materi bahan yang terkesan ringan melayang, seperti sifon, santili, satin, organza, dan tile. “Dengan tetap mengedepankan syar’i,” tuturnya.
|Baca Juga: Tak Hanya Fashion Designer, Pelajar Sekolah Mode Unjuk Karya di Spotlight Indonesia 2022
Hal senada disampaikan Senaz Nasansia, Accounting dan Finance Si.Se.Sa. Meskipun tetap mengusung warna pastel yang menjadi ciri khas sejak awal, Si.Se.Sa juga merilis koleksi warna hitam. “Koleksi warna hitam karena warna ini memang menjadi favorit konsumen dan selalu dicari. Tak lupa kami sematkan kristal swarovski yang juga menjadi ciri khas koleksi dan ini disukai konsumen karena menampilkan kesan mewah elegan namun tidak berlebihan,” terang Senaz.
Ia mengatakan bila kalangan wanita yang ingin tampil unik dan kekinian dengan busana muslim syar’i bisa dikombinasi dengan beragam motif dan juga warna. “Munculnya mode-mode syar’i terbaru menambah warna dalam busana muslim di Indonesia,” tuturnya.
Senaz menambahkan, adanya desainer-desainer muda juga menambah variasi dalam model pakaian busana syar’i.
“Saat ini warna syar’i bukan hanya warna monoton saja. Kalangan pencinta busana muslim jangan takut menggunakan model syar’i karena saat ini banyak motif dan juga warna yang menarik yang bisa didapatkan di store baik online maupun offline di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Selain membawa nuansa fresh pada pola dan potongan, Si.Se.Sa juga menampilkan pola dan monogram baru. Salah satu yang paling menarik adalah rustic flower, yang terinspirasi dari sebuah bunga namun saat dilihat dari jauh tidak terlihat seperti bunga.
“Kami sengaja mengeluarkan monogram baru. Konsumen Si.Se.Sa tampaknya suka dengan monogram yang kita buat. Untuk model busana selain dress (gamis), kita juga mengeluarkan jas dengan potongan pendek hingga panjang, yang tampil dipadu dress agar tetap syar’i dan fashionable serta nyaman,” tutur Sansa.
|Baca Juga: Fashion Tendance Pamerkan Tren Fashion 2023
Brand Ambassador Baru
Dalam Anual Fashion yang baru digelar pertama kali setelah pandemi ini, Si.Se.Sa memperkenalkan brand ambasador baru, Citra Kirana, yang spesial memperagakan koleksi busana Muslim Syar’i terbaru.
Mengangkat seorang Brand Ambassador merupakan salah satu rencana brand busana Muslim Syar’i ini agar segala kegiatan membangun image dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki kesamaan identitas dengan DNA mereka. Dan mereka memilih Citra Kirana yang dinilai memenuhi semua kriteria sebagai brand ambassador.
Sebagai Brand Ambassador, setiap bulan Citra bertugas berkeliling menghadiri agenda road show yang diselenggarakan secara bergantian di 17 butik Si.Se.Sa di berbagai penjuru kota di Indonesia. Selain itu, Citra juga bertugas menyuarakan kampanye jenama, disamping ikut mempersembahkan koleksi-koleksi terbaru busana Muslim mereka.
Tidak hanya Brand Ambassador saja yang spesial membawakan koleksi terbaru busana Syar’i kali ini, namun beberapa artis dan public figure membawakan koleksi True Colors di beberapa sequences seperti, Angelina Sondakh, Annisa Trihapsari dan Sultan Djorghy, Dhini Aminarti dan Dimas Seto, Citra Kirana dan Rezky Aditya, Priska Paramita, Inneke Koesherawati, Aurel Hermansyah dan Aquene Djorghi yang merupakan buah hati dari Sultan Djorgi dan Annisa Trihapsari, Teuku Syaira Firmansyah yang merupakan buah hati dari Tengku Firmansyah dan Cindy Fatikasari.
Desain khas busana Si.Se.Sa yang mengikuti ketentuan berpakaian syari yaitu pakaian terusan panjang yang menutup hingga kaki berpotongan longgar berpadan dengan khimar atau kerudung panjang tidak lekat dan membentuk lekuk badan.
Melirik Sustainable Fashion
Sementara, desainer busana muslim Sansa Enandera mengatakan, insan fashion muslim mulai melirik sustainable fashion atau fashion berkelanjutan dengan memperhatikan serta mempertimbangkan kondisi lingkungan, melalui penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan.
“Nyawa sustainable fashion ada pada konsep reuse, repair, recycle. Hal itu pula yang memicu saya untuk menggunakan bahan berdasar benang bambu,” kata Sansa.
Sansa menambahkan, Si.Se.Sa sejatinya juga sangat aware atau peduli dengan konsep sustainable fashion yang saat ini terus berkembang.
Sansa mengungkapkan, “Sebenarnya sudah ada vendor benang yang terbuat dari bambu, jadi kita sedang menuju ke sana. Saat ini kita masih dalam penggodokan. Selain itu, di fashion show ini masih belum ada ya, tetapi InsyaAllah next year kita akan launching sustainable fashion yang berasal dari benang yang bisa didaur ulang.”
