Tidur Siang Lebih Dari 1 Jam Bisa Jadi Tanda Diabetes Tipe 2

0
264

Menunurut penelitian dari Jepang, mereka menemukan suatu hal yang menarik dimana jika seseorang biasanya tidur siang lebih dari 1 jam, bisa menjadi tanda diabetes tipe 2. Studi analisis observasional analisis ini telah dilakukan dan melibatkan lebih dari 300.000 warga. Hal ini juga didukung hasil penelitian asal Inggris dimana juga mengatakan bahwa seseorang yang memiliki penyakit jangka panjang termasuk diabetes memiliki kebiasaan merasa lelah pada siang hari. Namun pihak peneliti asal Jepang tersebut tidak memiliki bukti bahwa dengan tidur siang mampu menyebabkan atau meningkatkan resiko terjadinya diabetes.

Studi besar dari peneliti asal University of Tokyo ini akhirnya dipresentasikan keluar Jepang. Tepatnya dipresentasikan di sebuah pertemuan Asosiasi Eropa tentang Studi Diabetes di Minich, Jerman. Lebih tepatnya, hasil penemuan mereka mengatakan ada sbeuah kaitan dimana seorang yang tidur siang lebih dari 60 menit beresiko 45% terkena diabetes tipe 2, dibandingkan dengan seseorang lain yang tidak melakukan tidur siang. Namun studi ini belum meneliti seseorang yang tidur kurang dari 40 menit dengan kaitannya diabetes tipe 2 tersebut. Sedangkan ada penelitian yang mengatakan tidur siang dalam jangka pendek justru baik bagi kesehatan, meningkatkan kewaspadaan dan ketrampilan motorik seseorang.

Peneliti mengatakan, seseorang bisa melakukan tidur siang yang cukup lama dikarenakan tidur malam yang terganggu, dimana kemungkinan besarnya dikarenakan gangguan tidur yang sering disebut dengan apnea tidur. Gangguan tidur inilah yang meningkatkan resiko terkena serangan jantung, stroke, masalah kardiovaskular dan gangguan metabolisme tubuh lainnya, termasuk diabetes tipe 2. Kurang tidur yang disebabkan oleh beban pekerjaan atau pola kehidupan sosial yang buruk juga akan meningkatkan nafsu makan yang tinggi, dimana juga meningkatkan resiko diabetes tipe 2. Namun tidak menutup kemungkinan, seseorang yang kurang sehat atau berada pada tahap awal diabetes akan tidur lebih lama di siang hari.

Seorang profesor yang meneliti pengobatan metabolis asal Universitas Glasgow, Naveed Sattar, juga mengatakan bahwa ada banyak bukti hubungan gangguan tidur dan penyakit diabetes. “Ada kemungkinan bahwa diabetes juga menyebabkan seseorang tidur siang. Hal ini dipengaruhin kadar gula tinggi yang dimiliki seseorang,  yang berarti tidur siang bisa menjadi tanda awal seseorang terkena penyakit diabetes,” katanya.

Namun temuan pola tidur siang berlebih menjadi tanda diabetes ini memerlukan percobaan lebih lanjut lagi untuk memberikan bukti kesehatan yang nyata. Menurut Dr. Benjamin Cairns dari University of Oxford mengatakan bahwa sebuah temuan harus diperlakukan dengan hati-hati. “Secara umum, tidak mungkin kita membuat kesimpulan tentang sebab dan akibat berdasar dari studi observasional saja, karena biasanya mereka tidak bisa mengesampingkan penjelasan alternatif dari temuan mereka,” ungkap Dr Benjamin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here