Ternyata memberikan pujian kepada si buah hati tidak bisa dilakukan dengan sembarangan lho, terutama ketika si kecil mulai semakin besar dan semakin sering bermain dengan teman sebaya. Jika ketika masih balita mereka akan berteriak senang dan tampak sangat gembira menerima pujian sederhana, anak-anak bisa dengan cepat bersikap lebih realistis ketika menerima pujian yang diberikan oleh orang tua. Mereka pun mulai bisa menyadari jika pujian yang Anda berikan untuk anak Anda tidak tulus atau sesuai dengan yang mereka harapkan. Lalu bagaimana sebaiknya Anda memuji anak Anda?
Menurut Jennifer Henderlong Corpus, Ph. D, associate professor of psychology pada Reed College, hal di atas terutama terjadi ketika anak-anak mulai menginjak usia tujuh atau delapan tahun. Pada usia ini, anak mulai menyadari apa saja yang bisa mereka lakukan dan seberapa baik mereka melakukannya. Selain itu, mereka juga mulai membandingkan kemampuan diri mereka dengan teman-teman sebaya, dan berdasarkan semua itu mampu menyadari apakah pujian dari orang tua mereka memang benar-benar sesuai dengan kemampuan mereka atau tidak.
Untuk meningkatkan rasa percaya diri si anak, ada baiknya jika orang tua tidak hanya memuji hasil yang dicapai si anak, tapi lebih kepada usaha dan perkembangan yang berhasil mereka lakukan, terutama dibandingkan pencapaian mereka sebelumnya. Dibandingkan hanya mengatakan “lukisanmu ini lukisan paling indah yang pernah ibu lihat,” Anda bisa menggantinya dengan mengatakan, “lukisanmu ini jauh lebih bagus dari yang lama.” Anda pun bisa menambahinya dengan mengatakan, “tidak sia-sia kamu belajar sampai malam.” Dengan memuji usaha si buah hati, Anda membangun rasa percaya dirinya agar ia mampu menghadapi tantangan yang lebih sulit lagi.
Anda pun bisa menggunakan “pujian terselubung” untuk mengapresiasi prestasi yang telah diraih di kecil. Misalnya, ketika Anda sedang berbicara di telepon dan melihat si kecil langsung mengerjakan tugas rumahnya, Anda bisa diam-diam berkata, “Anak saya kalau pulang sekolah langsung mengerjakan PR,” sembari memastikan bahwa si kecil mendengarnya. Entah kenapa, pujian secara tidak langsung seperti ini akan lebih mudah dipercaya ketimbang pujian berlebihan yang diucapkan secara langsung.
Baca Juga: Tugas Rumah Untuk Anak Yang Sesuai Dengan Usia Mereka
Selain itu, profesor Corpus juga mengatakan bahwa akan lebih baik jika Anda menekankan dan mengapresiasi peran si kecil atas apa yang dia raih dibandingkan hanya mengungkapkan perasaan Anda. Dibandingkan mengatakan, “ibu bangga dengan prestasimu,” cobalah terkadang menggantinya dengan, “kamu pasti bangga dengan prestasimu.” Menurut profesor Corpus, hal ini bisa membantu si kecil merasa lebih bertanggung jawab atas prestasi yang baru dia raih.
Nah, semoga dengan beberapa tips kecil di atas, moms bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab si kecil lewat pujian-pujian yang Anda berikan untuk anak secara suportif. Bukan tidak mungkin, anak akan menjadi lebih termotivasi dan mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi nanti.