Senyum aktor senior Deddy Soetomo (74) langsung mengembang ketika dinobatkan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik di FFI 2015. Keberhasilan tersebut melengkapi sukses Deddy yang sebelumnya meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Terpuji Festival Film Bandung (FFB) 2015, Agustus lalu.
”Di usia yang sudah senja ini, saya terhormat bisa menyandingkan penghargaan dari dua ajang, FFI dan FFB. Tapi ini tidak lepas dari peran produser yang berani mengeksplor cerita,” terang Deddy usai penyerahan piala di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, Senin (23/11) malam.
Deddy mendedikasikan penghargaan yang diterima untuk keluarganya.”Terima kasih pada anak cucu saya yang mendorong untuk lebih intens dan selektif menerima peran. Mudah-mudahan mereka juga bisa meneladani semangat dan kerja keras saya,” harap ayah tujuh anak itu.
Pemeran Mahmud di film Mencari Hilal itu berpendapat, Piala Citra menjadi pelecut para aktor untuk mempersembahkan penampilan terbaik. ”Piala ini bentuk pencapaian tertinggi seorang aktor,” kata laki-laki kelahiran Jakarta, 26 Juni 1941 itu.
Tiga aktor muda yang menjadi pesaing Deddy harus tersingkir, yaitu Reza Rahadian yang mendapat nominasi untuk dua film yakni Kapan Kawin? dan Guru Bangsa: Tjokroaminoto. Lalu, Rio Dewanto dengan film Love & Faith, dan Vino G Bastian untuk Toba Dreams.
Deddy menyadari usianya sudah tidak lagi muda. Ia menganggap para pesaingnya di nominasi ini sebagai anak-anaknya. Namun untuk sebuah pencapaian, ia tak takut untuk bersaing. Apalagi jika peran yang ia dapatkan adalah peran yang menantang bagi dirinya. “Jika perannya bagus, saya tidak takut untuk bersaing,” katanya.
Deddy menampik bahwa ini adalah puncak karirnya. Ia masih ingin bermain film lagi dan mendapat penghargaan lagi. “Tahun depan, saya masih akan dapat lagi,” ujar suami dari dra Farida Widyawati, SH itu.
Usia tua bukan lagi batasan bagi Deddy untuk berkarir di dunia akting. Jam terbang membuktikan dirinya masih layak bertarung memperebutkan Piala Citra. Setelah seringkali hanya masuk nominasi, akhirnya dia berhasil memboyong Piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik. ”Saya sering masuk nominasi dan sekarang puncaknya. Kerja sekian puluh tahun, terbayar,” tutur Deddy yang berkiprah di dunia akting sejak tahun 1970.*Omi/dro