Aktor Denny Sumargo memiliki kesan dalam setelah bermain dalam film Kartini. ”Bagaimana seorang perempuan yang menjabarkan perasaan mereka itu lewat hati nurani. Awalnya saya juga ga ngerti maksudnya apa,” ujarnya. Melalui film besutan Hanung Bramantyo tersebut, Denny merasa jadi lebih memahami perasaan perempuan. Padahal selama ini ia adalah tipikal pria yang cuek pada perempuan. Dalam film Kartini, Denny berperan sebagai Raden Mas Slamet, kakak tertua Kartini.
Baca Juga | |
Film Kartini Hanung Bramantyo Dibuat Seotentik Mungkin Hanung butuh kerja keras untuk mewujudkan film tentang pahawan perempuan Indonesia ini. … [Read More] |
Meski antagonis, menurut Denny apa yang dilakukan Raden Mas Slamet adalah naluri alami dari seorang kakak. Raden Mas Slamet digambarkan sebagai pria Jawa yang tegas dan keras. Ia berusaha untuk mengayomi adik-adiknya dan meneruskan tradisi keluarga. Denny mengaku cukup sulit untuk memelajari karakter ini karena kurangnya literatur. ”Lebih kepada directing-nya yang spesifik, detil. Karena tenyata dia (Hanung Bramantyo, red) membutuhkan karakter Slamet iniuntuk menghidupkan suasana konflikdalam film Kartini,” jelasnya.
Tantangan lain yang dirasakan Denny adalah sulitnya memerankan tokoh dengan logat Jawa yang kental. Apalagi, dalam film yang dibintanginya bersama Dian Sastro tersebut ada dialog berbahasa Jawa yang harus ia bawakan. Bagian paling berkesan bagi Denny adalah tradisi pingitan yangberhasil tergambarkan dengan apik dalam film Kartini. Meski kurang setuju dengan tradisi tersebut, Denny percaya bahwa ada alasan di balik suatu tradisi dibuat. Ditanya soal sosok Kartini baginya, tanpa ragu Denny menyebut nama Meiske Sumargo, Ibunya.”Tadinya jalan (hidup, red) saya belok-belok, doa mama saya itu membuat saya akhirnya ‘udah ah,capek’” ujarnya. •feb/adi/fel
Selain ulasan Denny Sumargo jadi lebih memahami perempuan, baca juga info selebriti lainnya di Tabloid Nyata edisi 2390 terbit tanggal 22 April 2017.