Kasus pelecehan seksual yang melibatkan filmmaker Woody Allen dan anak angkatnya Dylan Farrow, bukanlah hal baru di Hollywood. Seperti yang telah diberitakan selama ini, Alec Baldwin adalah salah satu artis yang berdiri memihak Woody Allen.
Baldwin menyatakan bahwa Dylan Farrow berbohong, atas tuntutan yang dilayangkannya kepada Allen. Dia juga mengatakan bahwa Farrow menonjolkan sisi emosionalnya, untuk mempengaruhi masyarakat agar percaya ceritanya.
Bahkan karena hal tersebut, aktor 59 tahun ini menyamakannya dengan karakter Mayella dalam novel To Kill a Mockingbird karya Harper Lee.
1 of the most effective things Dylan Farrow has in her arsenal is the “persistence of emotion.” Like Mayella in TKAM, her tears/exhortations r meant 2 shame u in2 belief in her story.
But I need more than that before I destroy some1, regardless of their fame.
I need a lot more.— ABFoundation (@ABFalecbaldwin) January 28, 2018
Netizen geram dengan kicauan Baldwin di akun Twitter-nya. Berikut adalah beberapa ungkapan kemarahan netizen di dalam akun pribadi mereka masing-masing:
Wow. Alec Baldwin doubling down on attacking Dylan Farrow on behalf of Woody Allen. The man is complete and unmitigated trash.
— Mx. Amadi (@amaditalks) January 28, 2018
What is WRONG with him? It is totally inappropriate for Alec Baldwin to make any kind of public statement about this. He wasn't there, he doesn't know what happened, and it's none of his business.
— Nancy ONeil (@nancyoneil1020) January 28, 2018
Alec Baldwin is permanently cancelled.
— taylor brogan (@thbrogan) January 28, 2018
Bahkan Netizen menyindir Baldwin, yang berhenti menggunakan akun pribadinya sejak tahun lalu setelah perdebatannya mengenai pergerakan #MeToo. Dia menggunakan akun yayasan yang didirikannya, untuk mengunggah kicauan pembelaannya tersebut.
Alec Baldwin abandoned his personal twitter account in November 2017 after being an asshole about women and assault and now he’a using his charitable foundation twitter account to do the same thing.
— English Matt (@PulpPit) January 28, 2018
Memang kasus yang melibatkan Allen ini telah dimulai sejak awal 90-an. Namun pemberitaannya mereda seiring berlalunya waktu. Dan muncul kembali ke permukaan, setelah adanya pergerakan #MeToo yang mendukung keberadaan para korban pelecehan seksual.