Pepatah yang mengatakan di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung agaknya sangat dipegang kuat Ahmad Dhani. Dhani mengaku, karena merasa telah lahir, tumbuh, dan hidup di pulau Jawa,sudah sepantasnya mengagungkan budaya Jawa. Caranya dengan mengikuti dan melaksanakan tradisi Jawa pada setiap upacara yang digelar. Itu sebabnya, ketika si bungsu Ahmad Syailendra Aerlangga genap tujuh bulan, Dhani secara khusus melakukan upacara Turun Tanah atau Tedak Siten. Untuk bisa menggelar upacara Tedak Siten ini Dhani telah merencanakannya jauh-jauh hari.
Hampir semua tradisi Jawa yang diketahui dijalani. Semua anak Ahmad Dhani baik yang lahir dari rahim Maia Estianty maupun Mulan Jameela tumbuh dengan nuansa tradisi Jawa.
Acaranya sendiri digelar sekitar pukul 16.00 WIB. Ahmad Syailendra Aerlangga didandani dengan busana adat Jawa, bawahan kain dan atasan beskap. Dengan dituntun ayah dan ibunya, Baby R, sapaan Syailendra, melakukan ritual menginjak jenang yang berwarna merah, putih, dan biru. Setelah menginjak jenang, sebagai tahapan dalam memasuki kehidupan, Baby R dimasukkan ke dalam kurungan ayan yan berukuran besar. Dalam kurungan telah disediakan uang kertas dari negeri Paman Sam dan Euro, mainan alat musik gitar, buku dan alat tulis.
Seluruh keluarga bersuka ria menunggu sesuatu yang akan diambil Baby R. Ahamd Dhani ingin Baby R memilih uang. ”Uang…uang…uang…” teriak Ahmad Dhani pada Baby R berharap mengambil uang yang ada dalam kurungan. *tgh
Ingin tahu lebih lengkap tentang upacara Tedak Siten Baby R? Baca kisah lengkapnya di tabloid Nyata edisi 2376 terbit tanggal 14 Januari 2017.