Deddy Soetomo, Terbayarnya Perjuangan Selama Puluhan Tahun

0
337
Deddy Soetomo

Senyum aktor senior Deddy Soetomo (74) langsung mengembang ketika dinobatkan sebagai  Pemeran Utama Pria Terbaik di FFI 2015.  Keberhasilan tersebut melengkapi sukses Deddy yang sebelumnya meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Terpuji Festival Film Bandung (FFB)  2015, Agustus lalu.

Deddy Soetomo

”Di usia yang sudah senja ini, saya terhormat bisa menyandingkan penghargaan dari dua ajang, FFI dan FFB. Tapi ini  tidak lepas dari peran produser yang berani mengeksplor cerita,” terang Deddy  usai penyerahan piala di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, Senin (23/11) malam.

Deddy mendedikasikan penghargaan yang diterima untuk keluarganya.”Terima kasih pada anak cucu saya yang mendorong untuk lebih intens  dan selektif menerima peran. Mudah-mudahan mereka  juga bisa meneladani semangat dan kerja keras saya,” harap ayah tujuh anak itu.

Pemeran Mahmud di film Mencari Hilal itu berpendapat, Piala Citra menjadi pelecut  para aktor  untuk mempersembahkan penampilan terbaik. ”Piala ini bentuk pencapaian tertinggi seorang aktor,” kata laki-laki kelahiran Jakarta, 26 Juni 1941 itu.

Tiga aktor muda  yang menjadi pesaing Deddy harus tersingkir, yaitu Reza Rahadian yang mendapat nominasi untuk dua film yakni Kapan Kawin? dan Guru Bangsa: Tjokroaminoto. Lalu, Rio Dewanto dengan film Love & Faith, dan Vino G Bastian untuk Toba Dreams.

Deddy menyadari usianya sudah tidak lagi muda. Ia menganggap para pesaingnya di nominasi ini sebagai anak-anaknya. Namun untuk sebuah pencapaian, ia tak takut untuk bersaing. Apalagi jika peran yang ia dapatkan adalah peran yang menantang bagi dirinya. “Jika perannya bagus, saya tidak takut untuk bersaing,” katanya.

Deddy menampik bahwa ini adalah puncak karirnya. Ia masih ingin bermain film lagi dan mendapat penghargaan lagi. “Tahun depan, saya masih akan dapat lagi,” ujar suami dari dra Farida Widyawati, SH itu.

Usia tua bukan lagi batasan bagi Deddy  untuk berkarir di dunia akting. Jam terbang membuktikan dirinya masih layak bertarung memperebutkan Piala Citra. Setelah seringkali hanya masuk  nominasi, akhirnya dia  berhasil memboyong Piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.  ”Saya sering masuk nominasi dan sekarang puncaknya. Kerja sekian puluh tahun, terbayar,” tutur Deddy yang berkiprah di dunia akting sejak tahun 1970.*Omi/dro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here