Cut Intan Nabila tak kuasa menahan tangis saat melihat kembali video dugaan KDRT yang dilakukan Armor Toreador di persidangan.
Sidang lanjutan kasus dugaan KDRT itu dilaksanakan di Pengadilan Negeri Cibinong pada Kamis (28/11). Intan menghadiri dan memberikan kesaksiannya dalam persidangan tersebut.
Saat ditemui awak media usai persidangan, kuasa hukum Intan, Ana Sofa Yuking, mengatakan bahwa ada tiga saksi yang memberikan penjelasan dalam ruang sidang.
“Ya agenda pemeriksaan saksi korban ada Intan, kemudian ada saksi sepupu, Irma pembantu rumah tangga, ada tiga saksi,” ujarnya.
| Baca juga: Berkat Istikharah, Cut Intan Nabila Mantap Cerai dari Armor Toreador
“Intinya, Intan sebagai korban ditanya peristiwa persisnya seperti apa, beberapa kali, apa yang diderita Intan di KDRT ini,” lanjutnya.
Sebelum sidang di mulai, Intan mengaku sudah menyiapkan mental untuk memberikan kesaksiannya.
“Iya siap alhamdulillah, alhamdulillah sudah mengabari (keluarga) juga,” katanya.
Namun, saat kembali melihat video rekaman CCTV dugaan KDRT Armor kepada dirinya, Intan tak bisa menahan air matanya karena rasa sedih dan trauma.
“Alhamdulillah tadi sih lancar, cuma masih sedih melihat lagi soalnya menyaksikan videonya. Nggak grogi, lebih ke trauma melihat video itu,” ungkap Intan.
“Karena diputar dari awal, jadi terbawa suasana mengingat lagi, mudah-mudahan sidang berikutnya lebih bisa menyiapkan mental lebih baik,” tambahnya.
| Baca juga: Pernah Terjerat Narkoba, Lucinta Luna Merasa Dijebak Isa Zega
Dugaan kasus KDRT itu mulai terkuak saat Intan mengunggah video melalui Instagramnya pada bulan Agustus. Video yang langsung viral itu menunjukkan tindak kekerasan yang dilakukan Armor kepada Intan.
Ana Sofa Yuking, juga mengatakan bahwa selama persidangan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sangat objektif.
Namun, Ana mengaku sempat terpancing emosi karena kuasa hukum Armor Toreador terlalu bertele-tele dan menilai pertengkaran antara suami istri adalah hal yang wajar.
Cut Intan bersama kuasa hukumnya juga akan mengajukan gugatan perceraian ke Pengadilan Agama Tigaraksa, Tangerang, pada Jumat (29/11) melalui sistem e-court. (*)
