Marah adalah suatu emosi yang kerap dialami setiap orang. Namun, jika tidak dikelola dengan tepat, maka dapat berdampak bagi kesehatan. Seperti mengakibatkan serangan jantung.
Dilansir dari Heart Foundation, ada beberapa alasan mengapa marah bisa menjadi pemicu serangan jantung. Salah satunya tekanan darah meningkat.
Ketika marah, sistem saraf simpatik diaktifkan. Inilah yang menjadi penyebab meningkatnya detak jantung serta tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi, dapat merusak arteri dan juga meningkatkan resiko terjadinya serangan jantung. Tekanan darah yang terus-menerus tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada arteri.
| Baca Juga : 4 Cara Mudah Membangun Mood di Pagi Hari
Pelepasan Hormon Stres
Marah juga dapat memicu hormon stres seperti adrenalin dan juga kortisol. Hormon inilah yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah serta meningkatkan tekanan darah yang menjadi pemicu serangan jantung.
Adrenalin dapat meningkatkan detak jantung dan menyebabkan darah dipompa lebih keras, sementara kortisol berkontribusi pada penumpukan plak di arteri.
| Baca Juga : Dapat Pengaruhi Mental, Ini Efek Buruk Kurang Tidur Bagi Tubuh
Peradangan
Stres dan kemarahan kronis dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh. Peradangan sendiri diketahui memiliki peran dalam pembentukan plak di arteri.
Plak yang menumpuk dapat pecah juga menyebabkan penyumbatan pada arteri, yang akhirnya menjadi pemicu serangan jantung. Peradangan kronis juga dapat mempercepat proses aterosklerosis, atau pengerasan arteri.
Gangguan Irama Jantung
Kemarahan juga dapat memicu aritmia atau gangguan irama jantung. Aritmia adalah suatu kondisi di mana jantung berdetak terlalu cepat dari biasanya, terlalu lambat, atau bahkan tidak teratur.
Hal inilah yang bisa berbahaya dan berpotensi menyebabkan serangan jantung mendadak, terutama pada individu yang sudah memiliki masalah jantung.
| Baca Juga : Hati-Hati, Stress dan Kafein Bisa Ganggu Irama Jantung
Gaya Hidup Tidak Sehat
Untuk orang yang sering marah kemungkinan memiliki gaya hidup yang cenderung tidak sehat. Kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, dan pola makan yang buruk semuanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak pembuluh darah dan jantung, sementara pola makan yang buruk dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri. (*)