Wali Deg-degan Manggung di Depan Gurunya

0
13
Penampilan Wali Band di acara milad Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Tangerang. Foto: Bayu/Nyata

Personel Wali band baru saja manggung di acara milad Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Tangerang. Berbeda dengan pentas-pentas sebelumnya, kali ini Wali merasa sedikit berbeda. Terutama bagi Faank dan Apoy. Pasalnya, keduanya pernah menjadi murid di Pondok Pesantren Daar El-Qolam.

“Manggung di sini menegangkan, menyeramkan, dan merinding. Kenapa? Karena terlalu sakral. Di sini ada santri yang dulu juga kita pernah nyantri, yang kedua ada guru-guru kami, ada Kyai, jujur agak sedikit nervous. Karena takut ada kesalahan yang dilakukan,” kata Apoy di Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Gintung, Balaraja, Tangerang, Banten.

Baca Juga: Rayakan 15 Tahun Berkarya, Wali Bicara Takdir

Dalam upaya menginspirasi santri, Apoy dan rekan-rekannya memiliki misi untuk menunjukkan bahwa ada banyak profesi yang bisa dijalani untuk meraih kesuksesan dan memberikan kontribusi pada masyarakat. Apoy, sebagai salah satu alumni, berbicara dengan semangat untuk mendorong santri agar dapat berperan aktif di berbagai bidang.

“Santri harus bisa apapun dan itu peninggalan dari pendiri Daar el-Qolam dan La Tansa almarhum K.H. Ahmad Rifa’i Arief bahwa santri harus bisa berkiprah di masyarakat, harus bisa mewarnai. Jadi saya sebagai salah satu alumni, ingin menyalakan energi untuk mereka bisa berkiprah di masyarakat,” ungkap Apoy.

Penampilan Wali Band di acara milad Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Tangerang. Foto: Bayu/Nyata

Sementara itu, Faank juga menunjukkan dedikasinya terhadap ilmu yang diperolehnya selama mondok. Selama manggung, vokalis Wali Band ini berinteraksi dengan para santri menggunakan Bahasa Arab, sebuah ciri khas dari Pondok Pesantren La Tansa dan Daar el-Qolam.

“Salah satu ciri khas La Tansa, dan Daar El-Qolam itu bahasanya, Arab dan Inggris. Kita wajib bicara setiap hari menggunakan Bahasa Arab dan Inggris,” jelas Faank.

Baca Juga: Kisah Cinta Faank ’Wali’ dan Fatin Diangkat dalam Lagu Until Jannah

Pimpinan Pondok Pesantren Daar El-Qolam, K.H. Nahrul Ilmi Arief, dan pimpinan Pondok Pesantren La Tansa, K.H. Adrian Mafatihallah Karim, mengungkapkan kebanggaan atas kontribusi Apoy dan Faank dalam menyebarkan nilai-nilai Islam melalui jalur musik. “Kami mendidik memberi kunci untuk membuka semua ruangan yang ada. Saya cukup bangga dengan Wali,” ungkap K.H. Nahrul Ilmi Arief. (Bay)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here