.){kind=link}
Ketua Umum Partai Reformasi Inggris Nigel Farage menggunakan lagu rapper Eminem sebagai alat kampanye pada Kamis (19/6). Politisi tersebut menampilkan lagu Without Me milik Eminem yang dirilis pada 2002 lalu.
Selain itu, ini merupakan upaya kedelapan Farage untuk terpilih sebagai anggota parlemen dan memasuki House of Commons. Farage tampak memasuki ruang konferensi di Imperilan Hotel, Blackpool pada Kamis malam dengan membawakan lagu Without Me yang ia nyanyikan pada bagian lirik, “gues who’s back, back again.”
Mendengarnya bernyanyi lagu tersebut, sebanyak 600 orang yang hadir pun berdiri dan bertepuk tangan dalam kampanye terakhir pemimpin partai reformasi itu.
Farage menyapa pendukungnya dengan mengatakan, “gues who’s back (tebak siapa yang kembali),” dan meminta pendukungnya untuk membantunya menyiarkan lagu tersebut.
| BACA JUGA : Momen Manis Eminem Berdansa dengan Putrinya di Hari Pernikahan
Lagu Without Me yang dirilis tahun 2002 itu pun naik kembali di tangga lagu Inggris. Usai dipakai Ferage Kampanye, Lagu tersebut muncul lagi di posisi 40 besar tangga lagu Inggris setelah 20 tahun.
Meski menggunakan lagu Eminem, tetapi Ferage tampaknya tak tahu siapa penyanyi rapper tersebut. Sebab saat menyebut nama Eminem, ia mengira jika bintang hip hop bukanlah penyanyi solo dan menyebutnya “mereka”.
Dalam kampanye tersebut Farage juga mengatakan dukungannya terhadap generasi muda Inggris, terutama bagi Gen Z. Politisi 60 tahun itu juga memuji Gen Z dengan mengatakan bahwa mereka luar biasa.
“Kami tidak melakukan hal baik dengan generasi milenial. Usia 25 hingga 35 tahun tidak kita jalani dengan baik, namun Generasi Z, Gen Z, usia 15 hingga 25 tahun, sesuatu yang luar biasa, maksud saya benar-benar luar biasa, sedang terjadi,” ujar Ferage.
| BACA JUGA : Eminem Kembali Puncaki Tangga Lagu Inggris Sejak 2020
“Gukungan kami pada kelompok usia tersebut meningkat pesat, dan maksud saya, menignkat dengan cepat. Pengikut yang saya kumpulkan di TikTok, Instagram, akun-akun semacam itu luar biasa,” lanjutnya.
Farage juga mengatakan jika para anak muda telah muak didikte dan mendengar ceramah dari orang-orang tua.
“Ada kebangkitan pada generasi muda yang sudah muak dengan didikte, muak dengan ceramah, dan mereka muali melihat gelar sarjana yang mereka dapatkan di sekokah dan universitas,” ujar Farage. (*)
