Kematian Bernadette Caroline Angelica Harianto menambah daftar panjang maraknya bunuh diri di kalangan mahasiswa. Bernadette sendiri adalah Mahasiswi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (UNAIR). Dia ditemukan tewas dalam mobil dengan kondisi kepala terbungkus plastik di halaman parkir Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (5/11) pagi. Plastik itu dilakban pada bagian leher.
Di samping jasadnya, ditemukan tabung berisi helium dengan slang yang terhubung di mulutnya. Sehingga ia diduga mati karena menghirup gas tersebut. Selain itu, ditemukan pula dua surat wasiat yang diduga ditulis Bernadette. Dua surat yang ditulis dalam bahasa Inggris itu berisi curahan hatinya kepada keluarga hingga sahabat.
|Baca Juga: Kisah Inspiratif Aipda Purnomo yang Ikhlas Rawat 500 ODGJ
“Dear Mama, Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tidak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku. Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tak melihat masa depan untukku,” demikian bunyi surat wasiat tersebut.
Pengakuan Bernadette kalau tak punya masa depan cukup ironi. Sebab sebagai mahasiswi, dia lumayan berprestasi. Kehidupan remaja asal Kediri itu di perantauan juga lumayan mapan. Tinggal di apartemen dan sehari-hari mengendarai mobil Honda Jazz hitam untuk membantu aktivisnya menjadi lancar.
|Baca Juga: Menyingkap Tabir Pembunuhan Keji Ibu dan Anak di Subang
Pendidikan Bernadette juga terjamin. Dia kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR angkatan 2019. Di akhir hidupnya, ia tengah merampungkan program profesi mahasiswa kedokteran hewan atau koas. Itu artinya, tidak lama lagi dia akan meraih gelar dokter hewan.
Menurut penuturan keluarga Bernadette sempat bertingkah aneh sebelum ditemukan bunuh diri. Seperti apa cerita selengkapnya? baca terus hanya di Tabloid Nyata Edisi 2729. Klik di sini.