Nama Aipda Purnomo tak asing ditelinga warga Lamongan, Jawa Timur. Polisi yang menjabat sebagai Kanit Binpolmas Sat Binmas Polres Lamongan itu terkenal dengan kebaikannya merawat total 505 Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Dari ratusan ODGJ tersebut, ada sekitar 365 orang sudah kembali ke rumah mereka masing-masing. Sementara itu, sisanya masih dalam rehabilitasi di rumah Purnomo yang berada di Desa Nguwok RT 17 RW 1, Kecamatan Modo, Lamongan.
Para ODGJ itu juga punya jadwal harian loh. Sejak pagi mereka dibiasakan bagun pagi untuk Salat Tahajud, Salat Subuh berjamaah dan mengaji. Dilanjutkan dengan olahraga, mandi pagi hingga sarapan. Tak lupa juga makan siang, salat Dhuhur, setelah itu mereka akan istirahat.
Setelah cukup istirahat, mereka salat Ashar, makan snack sore, ngeteh dan mandi. Malam harinya tentu ditutup dengan mengaji bersama sebelum tidur.
Purnomo bercerita, untuk sekali makan saja menghabiskan 10 kilogram beras dan lauk pauk. Sebab para ODGJ itu mendapatkan makan layak tiga kali sehari. Belum lagi, kebutuhan mandi, serta obat-obatan mereka. Tak heran jika biaya operasionalnya besar mencapai Rp200 juta.
|Baca Juga: Miris! Mahasiswi Surabaya Melahirkan Bayi Ayah Kandung
Seluruh dana tersebut, tentunya tak hanya bersumber dari gajinya saja. Melainkan dari YouTube juga. “Kalau mengandalkan gaji sudah pasti kurang. Biaya untuk merawat ODGJ ini saya dapat lewat konten YouTube,” ujar pria berusia 42 tahun itu.
Seperti yang diketahui, Purnomo sangat aktif membagikan momen merawat ODGJ dalam Channel YouTube pribadinya. Hal ini yang membuat namanya semakin dikenal dan mendapat respon luar biasa dari pemirsa.
“Anak pertama saya yang kasih ide untuk buat konten di YouTube. Karena kalau banyak yang lihat bisa menghasilkan uang,” ujarnya.
|Baca Juga: Perjanjian Pra Nikah Seleb Hollywood Paling Aneh!
Dengan modal nekat, pada bulan Agustus 2016, konten pertama dengan judul Purnomo Belajar Baik langsung viral. Belum sebulan, channel itu sudah bisa menghasilkan pendapatan sebesar Rp350 juta. Dana itu kemudian ia gunakan untuk keperluan merawat ODGJ.
Tak hanya butuh materi yang besar, dalam merawat ODGJ juga butuh keikhlasan yang luar biasa. “Belajar ikhlas untuk tidak mendapatkan balasan serta bahagia melhat mereka bahagia adalah pedoman hidup saya,” imbuh Purnomo. *pad
Wawancara eksklusif perjalanan Aipda Purnomo dalam merawat Ratusan ODGJ bisa Anda baca selengkapnya hanya di Nyata Edisi 2712. Klik di sini.