Seru ! satu kata yang menggambarkan seluruh rangkaian acara Pasar Sore-sore Vol.2 pada 10-12 Agustus lalu. Pasar Sore-sore Vol.2 ini tidak kalah menarik, lho dari Vol. 1 yang pernah diadakan sebelumnya. Lagi-lagi Tabloid Nyata turut mengisi keseruan didalamnya.
Bertempat di Buro Garden Surabaya, acara ini memiliki tema Preloved. Mengusung tema tersebut, selama 3 hari acara diisi dengan dengan 12 tenan yang menjual barang-barang preloved mulai dari baju, tas, sepatu, hingga aksesoris-aksesoris lucu.
Jangan salah, meskipun sudah pernah digunakan, barang-barang yang dijual masih terlihat mulus. Sebagian besar juga merupakan barang branded seperti tas Kate Spade, Michael Kors, Tory Burch, Chanel, sampai sepatu dan baju dengan merek Zara.
Tak hanya itu, ada juga baju-baju preloved milik tenan yang merupakan rancangan designer, dan menjadi pakaian favorit tenan yang menjualnya.
Harga barang-barang preloved yang dijual cukup ramah dikantong, mulai dari Rp. 15 ribu hingga jutaan rupiah. Bahkan baju-baju preloved milik artis Sarah Sechan dan kamera Polaroid lucu kepunyaan salah satu tenan, terjual dengan harga sangat murah.
Menariknya lagi, ada penyanyi Indonesia yang menjadi salah satu pengisi tenan di Pasar Sore-sore Vol. 2, yaitu Astrid Basjar. Dirinya juga menjadi salah seorang pencetus acara ini bersama 3 orang sahabatnya, Saski, Dian dan Christina.
Hari Pertama
Keseruan diawali dengan acara Talk Show oleh TEDx Tunjungan . Acara ini diisi oleh tiga narasumber inspiratif yang membicarakan tentang arts, musik, fashion dan barang-barang preloved. Mereka adalah desainer Embran Nawawi, musisi Hanz Dsatria dan Gary Aditya sebagai pengusaha industri kulit.
Acara berlanjut dengan lelang sepatu-sepatu branded seperti Visvim, Nike Airmax dan Adidas Master Mind limited edition. Yang membuat pengunjung tertarik pula dengan lelang sore ini adalah harga yang dimulai dari nol rupiah dengan kelipatan Rp 1.000.
Menutup keseruan pada hari pertama, live performance keren dari Aya and The Young Coconut dengan lagu cover tahun 80 dan 90-an seperti Obladi Oblada dan Hey Jude milik The Beatles, menambah kesan suasana vintage pada Pasar Sore-sore Vol.2 ini.
Hari Kedua
Keesokan harinya, Tabloid Nyata turut memeriahkan acara Pasar Sore-sore Vol.2 dengan mengadakan Workshop Macrame secara eksklusif. Dipandu oleh Indria selaku tentor dari Macrame Babe, peserta dengan telaten diajarkan membuat mini hanging wall.
Menurutnya, membuat mini wall hanging ini cukup mudah dan tidak memakan waktu lama bagi pemula.
“Kalau ini kan mini wall hanging, jadi kurang lebih satu dua jam. Kalau dia udah mahir, dia udah hafal knots-nya ya sejam bisa jadi,” jelas wanita yang bekerja sebagai interior designer itu.
Tidak ada batasan umur untuk mengikuti workshop ini. Ganis, salah satu peserta yang masih berusia 7 tahun pun dengan semangat mengikat simpul demi simpul menjadi hiasan macrame yang unik.
“Iya aku senang, tadi punya aku udah jadi dikit sih,” ucapnya saat diwawancarai oleh Nyata.
Peserta lain pun merasa beruntung dan senang dapat mengikuti workshop macramé yang sedang in untuk home décor, seperti acara ini.
“Aku emang niat nyari, emang tertarik. Alhamdulillah lancar, aku dulunya anak pramuka. Jadi punya ketertarikan dengan simpul-simpul. Seru sih seru.” Tutur Yesica yang merupakan salah satu peserta workshop.
Jika pojok piknik Pasar Sore-sore yang bertempat di outdoor diisi dengan Workshop Macrame, di indoor juga ada acara yang tak kalah seru. Yaitu Story Tealing dan Tea Pairing yang dipersembahkan oleh Haveltea. Keenam peserta bisa mencicipi lebih dari 12 jenis teh dan belajar lebih lanjut tentang teh, serta mencocokkan jenis teh dengan makanan tertentu.
Acara ditutup dengan penampilan live music dari Rasvan Aoki. Alunan musik jazz serta folks yang dipadukan dengan suara khas dari penyanyinya, membuat suasana hari kedua Pasar Sore-sore Vol.2 menjadi begitu hangat.
Hari Ketiga
Belum cukup rasanya rentetan acara di hari pertama dan kedua berlangsung, di hari ketiga Pasar Sore-sore Vol.2 dibuka dengan acara dari Tabloid Nyata yaitu Worksop Hand Embroidery.
Menggandeng Putri Setyarini, founder dan maker dari Cub.Club sebagai tentor, acara menyulam dengan tangan ini merupakan recycle dari teknik sulam yang sudah lama, namun dikemasan dengan design yang lebih modern.
Tak heran, tentor keren berumur 28 tahun ini sudah berhasil mengimport karya hand embroidery-nya hingga ke kancah internasional. Karyanya sudah melayang di berbagai Negara seperti Australia, Taiwan dan Singapura.
Keseruan acara juga dirasakan oleh para peserta workshop, dibuktikan dengan salah satu peserta yang antusias datang jauh-jauh dari luar kota.
“Berangkat setengah 3 pagi dari rumah (Malang), nyampe di stasiun jam 4 kurang. Keretanya berangkat setengah lima,” cerita Bella.
Tak banyak berbeda dengan Bella, peserta lain juga senang dapat mengikuti workshop ini hingga berakhir.
“Seneng sih dapat ilmu baru. Juga, emang sudah ngikutin juga Cub.Club dari lama. Dapet pengetahuan baru juga, ternyata teknik menjahit hand embroidery itu banyak banget,” ungkap Shella.
“Dapat pengalaman baru,” seru Nadia menambahkan.
Acara dilanjutkan dengan sesi lelang sore yang lebih meriah dari hari pertama. Jika di hari pertama hanya berisi sepatu cowok, di hari ketiga justru kebalikannya. Barang-barang branded yang dilelangkan juga lebih banyak. Bahkan dalam lelang tersebut, high heels merek Zara terjual dengan harga Rp. 30 ribu.
Sembari menikmati suasana acara hari ketiga, DJ Rizky Rinaldi dan Rommy Robotic turut menghibur para pengunjung dengan musik remix-nya yang super keren.
Pasar Sore-sore Vol. 2 ini, didukung oleh Bank BRI, US Consulate, Buro Garden, Pandora, IM Garage, Rumah Manis, Buma Mango, Linum, S Society, Rendang Pak Kumis, White Studio, Koleksi Kikie, Manganose, Haveltea dan Favours and Else. Media Partner Tabloid Nyata, Hard Rock dan TEDx Tunjungan. (*/rez)