Seorang pria asal China membuat video game yang tidak biasa. Zhou Yichen membuat Nintendo Game Boy berdurasi lima menit yang memiliki kisah haru di baliknya.
Video game berjudul ‘GRANDMA’ atau yang dalam bahasa Indonesia artinya “nenek” itu akan mengajak pemainnya berinteraksi dengan sang nenek. Inti cerita dari permainan tersebut adalah “bagaimana cara menjaga nenek agar baik-baik saja”.
Ya, permainan tersebut memang Zhou ciptakan setelah sang nenek sakit sendirian di rumah.
“Sekitar setengah tahun yang lalu, nenekku tak sengaja jatuh di rumah dan itu membuatnya tak bisa bergerak. Aku pun pindah ke rumah Nenek untuk menemani dan merawatnya. Pada Double Ninth Festival tahun ini, akhirnya dia meninggal dengan tenang,” tulisnya dalam unggahan Instagram @zhouyichen2110 (23/11).
| Baca Juga: Zhang Mi, Penyanyi Tiongkok yang Berjuang Lawan Kanker Lidah
Lewat unggahan itu pula pria 31 tahun itu mengungkap alasan di balik pembuatan permainan tersebut.
“Untuk memperingati momen tersebut, aku membuat permainan ini untuk mengenang waktuku bersama dengan Nenek,” lanjutnya dalam unggahan tersebut.
Melalui unggahan lain, Zhou Yichen membagikan bagaimana game itu bekerja.
Permainan tersebut dibuka dengan narasi yang bunyinya mirip dengan kejadian di mana sang nenek terjatuh. Kemudian, datanglah karakter utama (pemain) untuk mengurus karakter nenek yang tinggal sendiri.
Nantinya, pemain bisa mengajak karakter nenek untuk mengobrol, memakan masakannya, hingga mengajaknya jalan-jalan dengan kursi roda.
Di puncak permainan, akan muncul kalimat terakhir sang nenek yang mengharukan.
“Terima kasih karena sudah merawatku selama ini,” ucap karakter nenek dalam “GRANDMA”.
Nantinya, karakter pemain akan terlihat bergandengan tangan dengan karakter nenek dan mengucapkan, “Aku akan selalu merindukanmu, Nenek.”
Setelahnya, karakter nenek akan pergi ke langit menumpang seekor burung. Namun itu bukan pertanda berakhirnya permainan tersebut. Jika pemain menyentuh beberapa item dalam game, seerti sofa atau kursi roda, beberapa foto kenangan akan muncul.
| Baca Juga: 52 Tahun Menunggu, Nenek Ini Akhirnya Lulus Kuliah di Usia ke-90
“Aku selalu percaya jika sebuah game bisa menyimpan kenangan seseorang dan menyebarkan cinta,” tulisnya dalam unggahan lain, (10/12).
Dalam wawancara orangtua Zhao Yichen dengan dengan media Chines News, mereka mengungkap rasa haru mereka pada sang anak.
“Permainan tersebut sungguh sangat menyentuh. Putraku bisa menggunakan kemampuannya di dunia nyata untuk mengenang sosok neneknya,” ucap sang ayah, sebagaimana dikutip dari Asia One (10/12). (*)