Karier Conor McGregor terancam setelah terjerat kasus dugaan penyerangan seksual kepada seorang wanita bernama Nikita Hand pada tahun 2018.
Peristiwa itu terjadi di sebuah pesta saat perayaan malam Natal di Dublin pada Desember 2018. Menurut laporan Irlandia RTE, McGregor diduga melakukan kekerasan seksual kepada korban.
Dalam sidang kasus tersebut pada minggu lalu, McGregor dinyatakan bersalah dan diperintahkan untuk membayar denda sekitar USD 257 ribu atau sekitar Rp 4 miliar.
Namun, Jaksa menolak untuk memberikan tuntutan karena belum cukup bukti dan kecil kemungkinan hukuman akan dijatuhkan.
Korban menuduh atlet MMA itu, memaksanya berbaring di tempat tidur, mencekiknya dan mengancam keselamatannya. Menurut laporan BBC News, luka memar yang dimiliki korban sangat parah.
| Baca juga: Keluarga Ambil Jalur Hukum Terkait Kematian Liam Payne
Dia mengakui kesalahannya, namun McGregor membantah tuduhan itu, dia mengatakan bahwa hubungan seksual yang dilakukannya bersama korban atas dasar suka sama suka.
“Orang-orang ingin mendengar dari saya, saya butuh waktu. Saya tahu saya telah melakukan kesalahan. Enam tahun lalu, saya seharusnya tidak pernah menanggapi ajakannya. Saya seharusnya menutup pesta itu. Saya seharusnya tidak pernah meninggalkan wanita yang paling saya cintai di dunia ini. Itu semua salah saya,” tulisnya pada Selasa (26/11).
People want to hear from me, I needed time. I know I made mistakes. Six years ago, I should have never responded to her outreaches. I should have shut the party down. I should never have stepped out on the woman I love the most in the world. That’s all on me.
As much as I…
— Conor McGregor (@TheNotoriousMMA) November 25, 2024
“Meskipun saya menyesalinya, semua yang terjadi malam itu adalah atas dasar suka sama suka dan semua saksi yang hadir bersumpah di bawah sumpah,” ujarnya.
Tunangan Dee Devlin itu juga menyatakan dalam media sosialnya bahwa dia akan mengajukan banding.
“Saya telah memerintahkan tim hukum saya untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut,” tulisnya.
| Baca juga: Leonardo DiCaprio Panen Hujatan Karena Perilaku Tidak Sopan
Terseretnya nama McGregor dalam kasus tersebut mengakibatkan kariernya terancam redup. Tak hanya di UFC, beberapa brand yang menjadikan atlet seni beladiri campuran (MMA) itu memutuskan kontrak kerjasama.
Salah satu perusahaan Whiskey, Proximo Spirits menyatakan bahwa tidak akan lagi menggunakan nama dan wajah McGregor dalam pemasaran produknya.
Langkah itu diikuti oleh IO Interactive, perusahaan developer game yang menghentikan kerjasama dan menghapus semua kolaborasi konten bersama atlet MMA itu.
Terkait kasus tersebut, pihak UFC tidak memberikan pernyataan apa pun hingga saat ini. Pertarungan terakhir McGregor dalam MMA pada bulan Juli 2021 yang menyebabkan kakinya patah saat melawan Dustin Poirier.
Dia dijadwalkan tanding melawan Michael Chandler di UFC 303 pada bulan Juni, namun McGregor mengundurkan diri karena cedera jari kaki.
Namun, dia telah mengisyaratkan akan kembali dengan hebat dalam olahraga itu. McGregor diketahui telah menang dalam empat pertandingan akhir sejak tahun 2018. (*)