Keluarga mendiang Liam Payne kini siap mengambil tindakan hukum secara pribadi terhadap siapa pun yang terlibat dalam kasus kematiannya.
Menurut laporan PageSix, pengacara keluarga yang bersangkutan, Richard Bray, telah mengunjungi pengadilan di Argentina pada Selasa (26/11) untuk menyerahkan kepentingan hukum kepada firma hukum di Buenos Aires.
Hal itu menunjukkan bahwa keluarga mendiang kini akan berstatus sebagai penggugat dalam setiap kasus pidana yang diajukan.
Setelah kematian mendiang Liam, ini menjadi kali pertama keluarganya disebut dan menjadi bagian dari penyelidikan terkait tragedi pada 16 Oktober.
Diketahui, penyanyi ‘Strip That Down’ itu meninggal di usia 31 tahun setelah terjatuh dari lantai 3 balkon hotel CasaSur Palermo di Buenos Aires, Argentina.
| Baca juga: Warisan Mendiang Liam Payne untuk Anak Dikelola Cheryl Cole
Tindakan jalur hukum itu, diambil oleh Geoff dan Karen Payne setelah terungkapnya foto-foto mengejutkan sebelum kematian anak mereka.
Seorang sumber mengatakan kepada PageSix bahwa keluarga musisi itu akan mencari keadilan untuk kematian Liam Payne.
“Orang tua dan saudara-saudaranya akan mencari keadilan untuknya (Liam),” katanya.
Pada 7 November, Argentina’s National Criminal dan Correctional Prosecutor’s Office telah mengumumkan press release dan menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus kematian musisi itu.
Jaksa telah menetapkan seorang teman yang diketahui sebagai manager Liam menjadi tersangka karena lalai terhadap orang yang kecanduan narkoba.
Sedangkan dua tersangka lainnya adalah seorang petugas hotel dan bandar narkoba yang diduga sebagai penyalur dan pemasok narkoba kepada yang bersangkutan.
Setelah footage cctv beredar, penyelidikan polisi menjadi lebih dalam. Dalam foto itu memperlihatkan staf hotel yang melakukan kekerasan kepada Liam dan mengurungnya di kamar hotel.
| Baca juga: 5 Fakta Mengharukan Pemakaman Liam Payne
Meskipun waktu pada gambar-gambar itu belum dikonfirmasi, namun kejadian itu diduga terjadi sesaat sebelum kematiannya.
Seorang pengacara pidana di Buenos Aires, Nicolas Durrieu mengatakan kepada PageSix bahwa kejadian dalam cctv tersebut dapat memperberat hukuman para tersangka.
“Jika hal itu memang terjadi, staf hotel akan mendapat tuntutan baru karena menelantarkan seseorang. Dan tuntutan tersebut akan lebih berat karena korban telah meninggal, tersangka akan mendapat maksimal hukuman 15 tahun,” jelas Nicolas.
Sebelumnya, TMZ pada Senin (25/11) juga melaporkan bahwa adanya dugaan korban ingin melarikan diri dari kamar hotelnya saat dia terjatuh. Dalam laporan itu menunjukkan foto mendiang sedang digotong oleh tiga staf hotel menuju kamarnya. (*)
