Di Balik Lagu ‘Rindu Tiada Bertepi’, Kolaborasi Ikang Fawzi dan D’paken Band

0
43
Ikang Fawzi berkolaborasi dengan D'paken Band dalam lagu 'Rindu Tiada Bertepi'. (Foto: Bayu/Nyata)
Ikang Fawzi berkolaborasi dengan D'paken Band dalam lagu 'Rindu Tiada Bertepi'. (Foto: Bayu/Nyata)

Sempat menyatakan ingin vakum di dunia musik, Ikang Fawzi akhirnya kembali berkarya. Ikang Fawzi berkolaborasi dengan D’paken Band dalam lagu Rindu Tiada Bertepi.

Lagu itu menceritakan kesedihan karena kehilangan seseorang yang dicintai, sebuah tema yang sangat relevan bagi Ikang yang baru saja kehilangan istrinya, Marissa Haque, yang meninggal dunia pada 2 Oktober 2024.

Sementara lagu itu diciptakan oleh salah satu personil D’paken Band yang juga baru kehilangan orang terkasih.

“Lagu ini sangat bermakna bagi saya karena ada persamaan perasaan kehilangan dengan orang yang kita cintai,” ungkap Ikang Fawzi.

| Baca Juga: Ikang Fawzi Kembali Bernyanyi Sambil Kenang Mendiang Istri

Ikang mengakui bahwa kehilangan sang istri sangat memukul hatinya. Hingga dirinya sempat memutuskan untuk tidak bernyanyi lagi. Namun seiring berjalannya waktu, Ikang pun menyadari jika musik telah menjadi bagian dari hidupnya.

“Kolaborasi ini menjadi berarti karena saya sendiri sedang dalam masa duka. Buat teman-teman yang pernah kehilangan pasti bisa sangat merasakan. Bagaimana kita menyikapi, akhirnya kita pahami ini kehendak Allah,” beber Ikang.

D’paken Band sendiri adalah band asal Palembang. Band tersebut beranggotakan Asep sebagai vokalis dan gitaris, serta Ken sebagai drummer.

Lagu Rindu Tiada Bertepi, memberikan warna yang berbeda bagi Ikang karena dikemas dengan genre pop Melayu.

“Awalnya enggak percaya ya, kita tahu Om Ikang baru kehilangan. Aku juga kehilangan orangtua, jadi kita coba,” jelas Ken.

| Baca Juga: Istri Ikang Fawzi, Marissa Haque Meninggal Dunia

Ikang sendiri mengakui bahwa genre pop Melayu itu bukan genre yang biasa ia bawakan. Namun, ia tetap menghargai kesenduan yang disampaikan dalam lagu tersebut.

“Ini bukan genre saya, tapi saya menghargai kesenduan di lagu ini, mengurangi kerinduan terhadap orang yang kita sayangi,” ujar Ikang.

Meski terbiasa dengan genre rock, Ikang melihat perbedaan genre ini sebagai kesempatan untuk menyampaikan emosi dengan cara yang berbeda.

“Sebenarnya saya selalu menghargai perbedaan genre. Semua genre bagus, kebetulan saja saya lebih suka pop rock. Tapi saya izin dulu, saya nyanyi dengan cara saya sendiri. Perbedaan itu jadi enak dilihat dan didengar.” (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here