Sejak berkonflik dengan HYBE pada awal tahun ini, Min Hee Jin menerima konsekuensi besar atas segala tindakannya yang terungkap ke publik. Seperti berkonsultasi dengan dukun terkait pekerjaan, menjelek-jelekkan anggota NewJeans, hingga diklaim merusak reputasi idol K-Pop lain.
Berbagai kritikan menghujani, bahkan dia mengaku pernah mendapatkan ancaman pembunuhan. Hal itu dikisahkan saat menjadi bintang tamu di acara YouTube School of Music yang tayang pada Selasa (29/10).
“Aku juga menerima ancaman pembunuhan. Tapi aku pikir memang belum ditakdirkan untuk meninggal,” katanya.
Min Hee Jin juga bercerita kalau dia pernah dibuat gemetar ketakutan karena diikuti oleh sebuah mobil mencurigakan baru-baru ini.
| Baca Juga : Jadi Korban, Idol Ini Blak-blakan Sindir HYBE di Instagram
Kala itu, mantan CEO ADOR menumpang taksi dari rumahnya untuk pergi ke suatu tempat. Si sopir kemudian menyadari kalau ada yang mengikuti mereka.
“Belum lama ini, aku menyadari kalau sedang diikuti. Sopir taksi bilang padaku tentang hal itu. Ada mobil yang terus mengikuti dan tidak berhenti sama sekali,” ucapnya.
“Jadi, aku mencoba melewati jalan yang tidak biasa dan sulit untuk diikuti, tetapi mereka terus membuntutiku. Sopir taksi juga bilang kalau mobil itu sudah mengikutiku dari depan rumah,” lanjutnya.
Khawatir akan terjadi kejadian yang tidak diinginkan, Min Hee Jin lantas memutuskan untuk turun di tempat lain dan menghubungi polisi. Namun, mobil itu juga ikut berhenti dan seseorang keluar lalu mengikutinya.
“Seseorang keluar dari mobil, aku mencoba untuk mendekatinya dan berteriak ‘heh kamu’ sebelum akhirnya polisi datang dan menangkapnya,” tuturnya.
| Baca Juga : Laporan Mingguan HYBE yang Menjelekkan Idol Bocor Lagi, Ini Isinya
Min Hee Jin tidak menyebutkan bahwa HYBE adalah dalang dari semua hal yang dialaminya itu. Dia menyadari bahwa siapa pun yang tidak suka dengannya bisa melakukannya. Apalagi mengingat kalau itu adalah resiko dari semua tindakannya yang membocorkan keburukan dunia industri hiburan.
Sementara itu, Min Hee Jin telah diberhentikan dari posisinya sebagai CEO ADOR pada Agustus lalu.
Dia kemudian mengeklaim ada pelanggaran perjanjian pemegang saham yang dilanggar oleh HYBE dan mengajukan permohonan ke pengadilan untuk diangkat kembali menjadi pemimpin agensi. Sayangnya, pada Selasa (29/10) pengadilan menolak permohonan tersebut.(*)