Kemunculan ayah kandung Natasha Wilona jadi sorotan publik karena tak pernah terlihat mendampingi anaknya selama berkarier di dunia hiburan.
Dalam akun Youtube Anak Rantau, Didi Setiadi, ayah kandung dari artis sinetron itu mengaku rindu dengan kedua anaknya, yaitu Natasha Wilona dan Claresta Frederica.
“Saya ingin bercerita sedikit, pada kesempatan ini sebenarnya saya akhirnya bisa memberanikan diri terhadap kerinduan saya terhadap dua anak saya yaitu Claresta dan Natasha Wilona yang selama ini saya pendam 20 tahun,” ungkapnya.
Pria yang diketahui menetap di Bali itu juga mengucapkan terima kasih kepada mantan istrinya, Theresia yang telah merawat kedua putrinya.
| Baca juga: Lagi, Syifa Hadju Tanggapi Rencana Pernikahan dengan El Rumi
Didi yang kerap disapa Abah oleh anak-anaknya itu mengatakan bahwa dia tidak memiliki akses untuk menghubungi Wilona. Dia telah mencoba mencari informasi melalui anggota keluarga.
“Sekarang posisi Abah di Bali, kalau ke tempat anak Abah jauh di Jakarta. Mudah-mudahan melalui channel ini ada teman-teman yang bisa memfasilitasi,” lanjutnya.
Permintaan untuk bertemu itu tidak memiliki motif atau maksud tertentu. Sebagai seorang ayah, Didi hanya ingin melihat kedua anaknya dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada anaknya.
| Baca juga: Pernikahan Toxic, Ini Perjalanan Cinta Lee Jeong Hoon dan Moa
Saat wawancara dengan Selebrita Heits baru-baru ini, bintang sinetron ‘Anak Jalanan’ itu memberikan tanggapan terkait pernyataan ayah kandungnya itu.
“Aku santai saja, karena buat aku wajar ya, sebagai publik figur tentu kita semakin dikenal banyak orang. Sudah pasti juga semua orang akan mencari kita, semua orang akan bermunculan. Jadi gak bisa dipungkiri untuk hal itu,” ujarnya.
Artis berusia 25 tahun itu mengatakan bahwa dia akan menemui ayahnya. Wilona mengaku tidak memiliki dendam karena sang ayah telah meninggalkannya.
“Biar bagaimana pun juga dia adalah ayahku, dia adalah orang tuaku. Jadi, tentu kita pasti bertemu,” jelasnya.
Wilona mengaku apa yang dirasakan Didi Setiadi merupakan hal yang wajar dan tidak perlu saling menyalahkan satu sama lain. (*)