Penyakit diabetes tidak hanya memengaruhi kesehatan tubuh, tetapi juga kulit. Tidak heran, salah satu gejalanya yang umum terjadi adalah rasa gatal. Hal itu sering diabaikan karena dianggap gatal-gatal biasa.
Dikutip dari laman Klik Dokter, Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, gejala diabetes memang biasa ditandai dengan rasa gatal di kulit akibat reaksi dari kadar gula yang meningkat.
Maka dari itu, penting untuk mengenali diabetes sejak dini. Caranya rutin mengecek kadar gula darah agar penyakit tersebut bisa dicegah dan diatasi dengan tepat dan cepat.
Namun, Anda perlu mengenal perbedaan gatal biasa dengan gatal yang diakibatkan diabetes. Seperti orang yang memiliki gula darah tinggi, biasanya merasakan gatal pada satu lokasi atau bagian tubuh tertentu saja. Umumnya terasa di bagian kaki.
Berikut beberapa perbedaan gatal biasa dan gatal diabetes.
1. Intensitas
Gatal-gatal akibat diabetes seringkali konstan dan bisa lebih intens daripada gatal akibat iritasi atau masalah kulit biasa.
| Baca Juga : Murah dan Mudah Didapat, 4 Makanan Sehat Ini Bikin Panjang Umur
Rasa gatal karena gula darah tinggi juga sering disertai dengan kondisi kulit kering, kulit menghitam di sekitar leher atau ketiak, dan penebalan pada kulit.
2. Lokasi gatal
Gatal biasa dapat muncul di berbagai bagian tubuh. Sementara, gatal-gatal akibat gula darah tinggi biasanya dimulai dari area tubuh paling bawah, seperti kaki, terutapa telapak, tungkai, dan pergelangan kaki.
Area genital atau kelamin juga termasuk lokasi gatal akibat penyakit diabetes.
3. Disebabkan oleh kondisi yang berbeda
Penyebab gatal umumnya karena infeksi, masalah kulit, iritasi, atau akibat gigitan serangga, seperti nyamuk dan semut.
| Baca Juga : 3 Dampak Kesehatan Akibat Kebiasaan Main HP saat BAB
Sementara itu, gatal diabetes disebabkan oleh beberapa hal terkait lonjakan gula darah, yaitu :
– Neuropati perifer
Gatal-gatal pada pasien diabetes terjadi karena adanya kerusakan pada saraf perifer atau saraf tepi akibat kadar glukosa yang tinggi. Neuropati perifer biasanya terjadi pada tangan dan kaki. Banyak juga orang yang mengalami gatal-gatal di kulit akibat neuropati perifer yang kian serius.
– Peningkatan kadar sitokin
Rasa gatal yang muncul terus-menerus dapat mengindikasikan bahwa penderita diabetes mengalami peningkatan kadar sitokin. Sitokin adalah zat inflamasi yang menyebabkan rasa gatal.
Dilansir dari Medical News Today, penelitian terkini menunjukkan bahwa peningkatan sitokin juga bisa menjadi pemicu kerusakan saraf, seperti neuropati perifer.
– Infeksi jamur dan bakteri
Diabetes yang tidak terkontrol dapat menghambat respons imun.
| Baca Juga : Bahaya Nasi Sisa yang Disimpan di Kulkas dan Dipanaskan Lagi
Sementara, bakteri, jamur, dan virus dapat menyebabkan infeksi jika sistem kekebalan tubuh tidak bekerja secara optimal. Itu sebabnya, diabetesi mengalami gatal di kulit.
Kadar gula darah yang tinggi juga membuat jamur, terutama Candida Albicans dan patogen lain lebih mudah menempel dan berkembang biak pada sel kulit dan kelenjar lendir. Kondisi ini lantas menyebabkan masalah kulit, termasuk gatal dan infeksi.
4. Respons terhadap pengobatan
Dikutip dari Verywell Health, kulit yang gatal akibat diabetes biasanya tidak bereaksi terhadap krim anti-gatal biasa yang dijual bebas.
Itulah ulasan mengenai perbedaan gatal biasa dan gatal diabetes. Kendati demikian, Anda tidak dianjurkan melakukan diagnosis sendiri atas kondisi yang sedang dialami.
Karena itu, konsultasikan ke dokter untuk memastikan keluhan gatal yang dialami disebabkan karena diabetes atau masalah kulit lain. (*)