Media sosial China sedang dihebohkan dengan tren maternity shoot dari kalangan masyarakat muda alias gen Z. Namun, mereka tidak hamil sungguhan.
Dilansir dari South China Morning Post pada Minggu (22/12), tren tersebut dipopulerkan oleh influencer bernama Meizi Gege dari provinsi Hunan.
Lewat akunnya yang memiliki 5,7 juta pengikut, dia membagikan video proses pemotretan kehamilan dengan menggunakan perut palsu pada Oktober lalu.
Lantas, apa tujuan mereka melakukan maternity shoot padahal belum menikah dan tidak hamil?
| Baca Juga : Kabin Pesawat American Airlines Kebanjiran saat Mengudara
Meizi Gege dalam unggahannya mengatakan, “selagi aku masih langsing, aku memakai perut palsu untuk maternity shoot dan menikmati hidup yang sudah aku persiapkan sendiri.”
Dia juga memperlihatkan momen saat memasang perut palsu dan berpose layaknya ibu hamil di depan kamera. Memamerkan wajah cantik dan proporsi tubuh sempurnanya.
Melakukan pemotretan seolah-olah sedang hamil itu membuat para wanita bisa mengabadikan salah satu fase hidup yang sangat berharga, yaitu kehamilan, tetapi masih dalam kondisi tubuh terbaik di masa muda.
Wanita lain yang melihat unggahan Meizi Gege mengatakan mereka juga akan melakukan hal yang sama, serta memuji ide jenius si influencer.
| Baca Juga : Klarifikasi Resmi Matilda Djerf, Dituduh Lakukan Teror Psikologis
Salah satu wanita berusia 26 mengungkapkan bahwa dia telah melangsungkan maternity shoot saat berusia 23 tahun. Tak hanya ‘pura-pura hamil,’ beberapa lainnya juga ada yang melakukan pemotretan sebagai pengantin.
Ada seorang wanita yang mengaku telah mengambil foto pernikahan di usia 22 tahun. Itu dilakukannya karena khawatir tidak bisa menikah di usia 30 tahun, dan terlanjur memiliki keriput.
Sayangnya, tren maternity shoot di kalangan gen Z China itu juga menuai perdebatan. Publik menilai itu bisa semakin memperkuat standar kecantikan bahwa wanita harus terlihat ‘kurus, putih, dan muda’ meski sudah hamil dan punya anak.
Di sisi lain, negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping mencatatkan angka pernikahan dan kelahiran yang terus menurun. Awal tahun ini, dari 1, 4 miliar penduduknya, hanya 4,75 juta pasangan yang mendaftarkan pernikahan.(*)