WeTV menghadirkan series terbaru berjudul ‘Rekaman Terlarang’. Series yang bakal tayang enam episode itu menjadi debut Clara Bernadeth dan Maxime Bouttier yang berperan sebagai mantan pasangan kekasih.
Tidak hanya menyajikan kisah percintaan mereka saat masih SMA, namun juga ada adegan dewasa yang dilakukan Clara Bernadeth dan Maxime Bouttier.
Berperan sebagai Rena, Clara Bernadeth mengatakan ini adalah kali pertama sepanjang kariernya melakoni adegan dewasa. Adegan itu dilakukan bersama Maxime Bouttier yang berperan sebagai Bayu, mantan kekasihnya saat SMA.
“Di series ini memang banyak adegan yang bikin lutut lemes ya. Karena ceritanya kan skandal, ada banyak yang bikin deg-degannya. Aku aja yang tadi nonton dibuat deg-degan. Padahal perasaan pas syuting biasa aja,” ungkap Clara Bernadeth di sela premier series WeTV Original ‘Rekaman Terlarang’ di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).
| Baca Juga: Aksi Remaja Mematikan Lawan Mafia di ‘The Shadow Strays’
Sebagai pemain profesional, Maxime Bouttier tidak keberatan melakukan adegan dewasa dengan Clara Bernadeth. Sebab, menurutnya adegan tersebut sangat dibutuhkan karena menjadi pusat persoalan dalam cerita series ini.
“Kita melakukan itu sebagai profesional pemain aja. Untuk memberikan yang terbaik bagi penonton. Tapi secara treatment kita benar benar mikirin the best buat picture-nya gitu,” ujarnya.
Sebelum melakukan, Maxime Bouttier sudah diskusi dengan Luna Maya. Menurutnya, kekasihnya itu tidak keberatan dirinya melakukan adegan tersebut. “Kita kan sama sama di bidang ini ya, jadi dia mengerti juga sih,” ucapnya.
Hal serupa juga dikatakan Clara Bernadeth. Dengan judul ‘Rekaman Terlarang’ maka adanya rekaman video hubungan intim itu akan menjadi tuntutan cerita. Hanya saja tidak berfokus pada adegan itu, melainkan mencari pelakunya.
“Sebenarnya sama sih sama yang dibilang Maxime. Ada treatment shoot juga dari Ibu Dinna (sutradara). Bagaimana pun juga kita harus memberikan emosi yang terbaik di adegan yang dibutuhkan,” jelasnya.
| Baca Juga: Perbedaan Film ‘My Annoying Brother’ Versi Indonesia dan Korea
“Kalau masalah pasangan pasti ada komunikasinya dan kita melakukan itu tetap pada batasan yang diberikan,” imbuhnya.
Sementara itu, Roy Sungkono juga menjelaskan karakter Dandy, tunangan Rena. Baginya karakter anak politikus itu sangat menantang, sebab banyak layer yang tidak bisa ditebak. Untuk dapat menghadirkan karakter yang sesuai tuntutan cerita, dia banyak diskusi dengan sutradara.
“Mungkin orang ngeliatnya karakter Dandy itu nyebelin. Tapi menurut Dandy ya gue lahir udah kayak gini. Emang sifatnya udah begini, kalau menurut dia enggak bisa disalahin,” jelas Roy Sungkono.
Febriamy Hutapea, selaku Interim Country Head WeTV Indonesia, menambahkan, ‘Rekaman Terlarang’ adalah series yang idenya sangat fresh. Dramanya dibalut dengan isu politik.
“Politik bukan fokus utama, politik hanya bumbu. Namanya bumbu ada takarannya. Jadi cerita akan bergulir ke kisah cinta, rahasia, kepercayaan yang akan bercampur dengan ambisi dan kekuasaan. Intinya, cinta akan menemukan jalannya sendiri,” jelas Febriamy.
| Baca Juga: Ada Rayyanza, Ini Fakta Menarik Film ‘Bolehkah Sekali Saja Kumenangis’
Mulai tayang pada 24 Oktober 2024, serial itu merupakan hasil kolaborasi antara WeTV Indonesia, Maxima Pictures, dan Unlimited Production. Rekaman Terlarang mengikuti kisah Rena, putri gubernur konservatif, yang terpaksa menikahi Dandy untuk mendapatkan kekuasaan politik ayahnya.
Meski demikian, dari lubuk hati yang paling dalam, sebetulnya Rena masih menyimpan perasaan pada Bayu. Secara kebetulan, Bayu merupakan pihak yang menyelenggarakan pernikahannya dengan Dandy.
Pertemuan Rena dan Bayu yang tidak terduga tersebut menjadi titik balik kisah dalam serial itu. Rena tidak pernah membayangkan bahwa pertemuan rutinnya dengan Bayu akan bertransformasi menjadi skandal besar.
Serial tersebut membawa penonton untuk menyaksikan Rena mengarungi lanskap berbahaya yang penuh tipu daya, pengkhianatan, dan sakit hati. Ia harus bisa menempatkan dirinya dengan tepat di antara kesetiaan kepada orang-orang yang dicintainya dan keadilan yang ia kejar. (*)
