Netflix menayangkan film karya Indonesia berjudul ‘The Shadow Strays’ yang mengangkat tema laga dan kejahatan. Seperti apa fakta-fakta menarik di balik film tersebut?
Dapat Apresiasi Positif di TIFF 2024
Film yang sebelumnya telah tayang di Toronto International Film Festival 2024 itu disutradarai oleh Timo Tjahjanto dan mendapat sambutan positif dari para kritikus yang hadir pada penayangannya.
Film tersebut mampu menunjukkan emosi yang dalam dari para pemain filmnya. Selain itu, adegan laga yang ditunjukkan dengan cermat dan menegangkan.
Film Laga yang Mencekam
‘The Shadow Strays’ menceritakan tentang seorang remaja perempuan yang berprofesi sebagai pembunuh yang dipanggil dengan sebutan ‘13’.
| Baca Juga: Perbedaan Film ‘My Annoying Brother’ Versi Indonesia dan Korea
Suatu hari, 13 gagal menjalankan sebuah misi pembunuhan yang membuatnya dipaksa untuk hiatus beberapa waktu. Pada masa hiatusnya itulah 13 kemudian bertemu dengan seorang teman bernama Monji.
Sayangnya, ternyata ibunda Monji memiliki hubungan dengan mafia Jakarta. Dia pun akhirnya mati dan Monji menghilang tak lama setelahnya.
13 yang sudah terlanjur berhubungan dengan Monji pun jadi terseret dengan urusan para mafia. Hal tersebut diketahui oleh organisasi yang menaungi 13 sebagai pembunuh bayaran dan membuat hidupnya makin kacau.
Akting Hampir Tanpa Stuntman
Karakter 13 diperankan oleh Aurora Ribero, aktris berusia 20 tahun yang sebelumnya sudah cukup sering terlihat di layar Indonesia melalui beberapa judul film, seerti ‘Ali dan Ratu Ratu Queens’ (2021) dan ‘Asal Kau Bahagia’ (2018).
| Baca Juga: Lika-Liku Kehidupan Hakim Dibedah lewat Film ‘Sang Pengadil’
Film tersebut sekaligus menjadi debut Aurora di film laga. Menurut pengakuannya dalam konferensi pers di Epicentrum XXI (16/10), dia bahkan harus berlatih sebulan lebih awal daripada pemain lainnya.
90 persen adegan laga dilakukan Aurora sendiri tanpa bantuan stuntman, sehingga akting yang dihasilkan terlihat lebih mengena.
Tidak hanya Aurora, film tersebut juga dibintangi sederet pemain film kenamaan Indonesia, seperti Taskya Namya, Mawar de Jongh, Adipati Dolken, Taskya Namya, dan Hana Malasan. (*)